Indomie Asal Indonesia Mengandung Etilen Oksida, Begini Kata Kadinkes Sumut

Indomie Asal Indonesia Mengandung Etilen Oksida, Begini Kata Kadinkes Sumut

Felicia Gisela Sihite - detikSumut
Rabu, 26 Apr 2023 21:30 WIB
Instant noodle and spicy seasoning in white bowl with chopstick
Ilustrasi mi instan. (Foto: Istock)
Medan -

Otoritas Taiwan baru-baru ini menemukan kandungan etilen oksida berlebihan pada produk mi instan asal Indonesia 'Indomie: Rasa Ayam Spesial'. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan pun memberi tanggapan soal temuan tersebut.

Alwi mengatakan temuan kandungan berbahaya pada produk Indonesia sering terjadi. Tak hanya 'Indomie: Rasa Ayam Spesial' saja, tetapi juga produk dalam negeri lainnya.

"Ini bukan kejadian pertama yang seperti ini. Beberapa kali terjadi, inikan kali berikutnya," kata Alwi kepada detikSumut (26/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Malaysia atau Singapore itu ditemukan zat yang menurut mereka tidak layak konsumsi sementara di Indonesia tenang-tenang aja," tambah Alwi.

Dia menyebutkan banyak yang belum tahu tentang standarisasi produk di Indonesia. Pasalnya, Taiwan juga ikut menarik produk Malaysia yang mengandung zat serupa.

ADVERTISEMENT

"Kita nih nggak tahu ya seperti apa standarnya di Indonesia ini tapi yang pasti dilihat dari produk Malaysia juga ada yang ditarik karena mengandung unsur yang sama," ucapnya.

"Yang produk Malaysia itu kadarnya lebih rendah bahkan hanya separuh dari produk kita, juga ditarik. Sementara di Indonesia berartikan itu tidak masalah," lanjutnya.

Setelah itu, dia meminta agar hal tersebut ditanyakan lebih lanjut kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan begitu, Dinas Kesehatan Sumatera Utara tahu dalam mengambil tindakan.

"Ini yang perlu dipertanyakan juga ke Badan POM ini, standarnya ini. Kalau misalnya itu tidak layak konsumsi ya kita tarik dari peredaran," pungkasnya.

Sebelumnya, Otoritas Taiwan menemukan zat berbahaya yang bisa memicu kanker pada dua merek mi instan, satu dari Malaysia dan satu yang lain dari Indonesia. Temuan tersebut dilaporkan oleh Departemen Kesehatan Pemerintah Kota Taipei.

Dilansir dari detikHealth, temuan itu merupakan hasil dari inspeksi acak terhadap produk mi instan di pusat-pusat perbelanjaan sampai ke pasar tradisional. Ada sekitar 30 merek atau produk mi instan yang diperiksa dan diuji.

Dari produk yang diuji, 25 produk merupakan barang diimpor dan lima di dalam negeri. Dari inspeksi tersebut ditemukan satu produk dari Malaysia dan satu dari Indonesia dengan kandungan kadar etilen oksida berlebihan.

Artikel ini ditulis oleh Felicia Gisela Sihite, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dhm/dhm)


Hide Ads