BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini Tsunami, setelah gempa bumi berkekuatan M 6,9 mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), 25 April 2023. Gempa bumi memang ditengarai bisa memicu tsunami, apalagi jika pusat gempa ada di lautan.
Lantas, bagaimana gempa bumi bisa menyebabkan tsunami?Diketahui hampir 90 persen peristiwa tsunami di dunia disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di bawah laut. Tentu hal ini sangat berbahaya, mengingat tsunami telah menelan banyak sekali korban jiwa.
Untuk menjawab pertanyaan itu, simak penjelasan berikut mengenai bagaimana gempa bumi menyebabkan tsunami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Tsunami?
Tsunami berasal dari bahasa Jepang,tsuyang berarti 'pelabuhan' dannamiberarti 'gelombang'. Maka secara harfiah, tsunami diartikan sebagai gelombang air yang diikuti ombak besar dan terjadi di pelabuhan atau dekat lautan.
Gelombang tsunami seringkali terlihat seperti dinding air dan dapat menyerang garis pantai selama berjam-jam, dengan gelombang yang datang setiap 5 sampai 60 menit.
Jika merujuk laman resmi ESDM, tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu bergerak menjalar dengan kecepatan hingga lebih 900 km per jam, terutama jika diakibatkan oleh gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
Apa Saja Penyebab Tsunami?
Terdapat empat teori mengapa tsunami bisa terjadi. Berikut teori dan penjelasannya:
1. Akibat Gempa Bumi
Tsunami dapat terjadi karena adanya pergerakan sepanjang zona sesar yang terkait dengan batas lempeng. Di mana dua wilayah lempeng bersentuhan adalah batas lempeng, dan cara satu lempeng bergerak relatif terhadap yang lain menentukan jenis batas:
- Menyebar, di mana dua lempeng saling menjauh;
- Subduksi, di mana dua lempeng bergerak ke arah satu sama lain dan satu bergerak di bawah yang lain
- Transformasi di mana dua lempeng meluncur secara horizontal melewati satu sama lain.
2. Tanah Longsor
Tanah longsor yang terjadi di sepanjang pantai dapat memaksa air dalam jumlah besar masuk ke laut, mengganggu air, dan menimbulkan tsunami. Longsor bawah air juga dapat mengakibatkan tsunami, yakni ketika material yang terlepas akibat longsor bergerak dengan keras mendorong air di depannya.
3. Letusan Gunung api
Meskipun relatif jarang, letusan gunung berapi yang dahsyat juga merupakan gangguan impulsif. Letusan ini dapat memindahkan sejumlah besar air dan menghasilkan gelombang tsunami yang sangat merusak di daerah sumber langsung.
4. Tabrakan Luar Angkasa
Tsunami yang disebabkan oleh tabrakan luar angkasa, seperti asteroid dan meteor, merupakan kejadian yang sangat langka. Meskipun tidak ada tsunami yang disebabkan oleh meteor atau asteroid yang tercatat dalam sejarah baru-baru ini, para ilmuwan menyadari bahwa jika benda langit menabrak lautan, tidak mustahil terjadi tsunami.
Bagaimana Gempa Bumi Menyebabkan Tsunami?
Tsunami bisa terjadi ketika gempa bumi di sepanjang zona subduksi yang berada di ujung depan lempeng utama terlepas dan muncul ke arah laut, mengangkat dasar laut dan air di atasnya. Pengangkatan ini pun memicu tsunami. Sementara itu, tonjolan di belakang ujung depan runtuh, menipiskan lempeng dan menurunkan wilayah pesisir.
Tsunami dapat ditimbulkan oleh gempa bumi di semua patahan ini, tetapi sebagian besar tsunami dan yang terbesar, dihasilkan dari gempa bumi di patahan terbalik. Terutama Gempa bumi yang menimbulkan tsunami ini berasal dari zona subduksi, di mana lempeng tektonik bertabrakan dan salah satunya terdorong ke bawah yang lain.
Jika cukup besar dan cukup dekat dengan dasar laut, energi dari gempa semacam itu dapat menyebabkan dasar laut tiba-tiba naik (pasang) atau turun (surut). Pergeseran vertikal dasar laut yang tiba-tiba inilah yang biasanya memicu tsunami.
Saat dasar laut naik atau turun, demikian juga air di atasnya. Saat air bergerak naik dan turun untuk mendapatkan kembali keseimbangannya, timbul lah yang namanya tsunami.
Namun tidak semua gempa bumi menyebabkan tsunami. Karakteristik gempa utama yang berkontribusi terhadap timbulnya tsunami adalah lokasi, magnitudo (ukuran), dan kedalaman.
Jenis Gempa yang Menyebabkan Tsunami
Ada empat kondisi gempa bumi yang bisa menyebabkan tsunami:
- Gempa pasti terjadi di bawah laut atau menyebabkan material meluncur ke laut.
- Gempa harus kuat, setidaknya berkekuatan 6,5 Skala Richter.
- Gempa harus menghancurkan permukaan bumi dan harus terjadi pada kedalaman yang dangkal-kurang dari 70 km di bawah permukaan bumi.
- Gempa harus menyebabkan pergerakan vertikal dasar laut (hingga beberapa meter).
Demikian penjelasan mengenai pertanyaan bagaimana gempa bumi menyebabkan tsunami. Semoga bisa menambah wawasanmu ya, detikers!
Artikel ini ditulis oleh Michael Ogest, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dpw/dpw)