Tak lengkap rasanya jika mudik ke kampung halaman tanpa memakai aksesori bling bling. Pemudik yang pulang kampung banyak yang memiliki kebiasaan untuk membawa hasil jerih payah, baik itu dalam bentuk kendaraan atau perhiasan.
Tidak jarang ada yang memilih emas imitasi sebagai alternatif untuk tampil cantik tanpa harus mengeluarkan uang berlebih.
Dilansir dari detikX, hari-hari terakhir menjelang Ramadan, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, ramai dipadati pengunjung. Demi tampil trendi di hari Lebaran, mereka menyusuri satu demi satu kios di pusat perbelanjaan terbesar se-Asia Tenggara itu.
Bukan cuma pedagang baju saja yang ketiban rezeki, toko perhiasan emas imitasi juga diserbu pembeli. Salah satunya kios milik Achmad Zaidin di Blok B lantai 3A.
Pengunjung yang didominasi emak-emak ini sedang menimbang kalung, cincin, atau gelang mana yang bakal dibawa pulang. Pilihannya sangat beragam dan modelnya begitu menarik.
Pantas saja kaum hawa betah berlama-lama di sana. Jika dilihat dari balik etalase kaca, tak tampak perbedaan berarti antara emas asli atau imitasi.
"Ada juga yang dari perak. Tapi kebanyakan saya jual imitasi. Paling laku juga yang imitasi," kata Achmad. Pria asal Cirebon ini sudah berdagang emas imitasi sejak tahun 2017.
Sebagian pembelinya juga memilih emas imitasi sebagai andalan karena takut menjadi sasaran aksi kriminalitas saat mudik ke kampung halaman.
"Takut dijambret di jalan, apalagi kalau mudiknya naik transportasi umum. Emas palsu lebih aman."
Di masa jelang lebaran, penjualan Achmad melejit. Karena itu ia sudah menyetok barang jualannya dari jauh-jauh hari. Dibandingkan hasil penjualannya di hari biasa, omset kios emas imitasi milik Achmad mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dalam sehari ia bisa mengumpulkan omzet hingga Rp 6 juta.
"Selain jualan di sini kita juga ada toko online. Alhamdulillah kalau lagi masa-masa begini ramai," tandasnya.
Ada kisah lain yang diungkapkan pedagang perhiasan imitasi. Baca selanjutnya...
Simak Video "Video: Heboh Kondisi Kandang Medan Zoo Viral Tak Terawat"
(bpa/bpa)