Cerita Porter Pelabuhan Belawan, Penumpang Meningkat-Penghasilan Turun

Cerita Porter Pelabuhan Belawan, Penumpang Meningkat-Penghasilan Turun

Raja Malo Sinaga - detikSumut
Jumat, 21 Apr 2023 17:02 WIB
Toni, seorang porter di Pelabuhan Belawan. (Foto: Raja Sinaga)
Toni, seorang porter di Pelabuhan Belawan. (Foto: Raja Sinaga)
Medan -

Jumlah penumpang pada puncak arus mudik tahun ini di Pelabuhan Belawan mengalami peningkatan hingga 15 persen. Walau penumpang meningkat, penghasilan porter mengalami penurunan dibandingkan jelang lebaran tahun lalu.

Salah seorang porter di Pelabuhan Belawan, Toni mengatakan walau adanya peningkatan jumlah penumpang tidak berimbas baik bagi dirinya. Dia menyebut pendapatan sebagai porter pelabuhan berkurang dibanding tahun lalu.

Menurutnya, tahun lalu bisa meraup rupiah Rp 100 ribu-Rp 200 ribu dalam sekali kapal datang. Untuk tahun ini, dia hanya mendapatkan penghasilan Rp 50 ribu-Rp 70 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, berkurang banyak. Biasa dapat Rp 100 ribu-Rp 200 ribu. Ini dapat Rp 50 ribu-Rp 70 ribu," kata Toni kepada detikSumut, Jumat (21/4/2023).

Dia menyebut situasi ini dipicu dari dampak pasca COVID-19 yang masih menghantui para penumpang. Toni mengatakan akibat COVID-19 banyak penumpang terjerat situasi ekonomi yang kacau sehingga tidak membawa banyak barang atau oleh-oleh.

ADVERTISEMENT

Rupanya, kondisi tak membawa barang atau oleh-oleh itu malah nyaman dan diterapkan banyak para penumpang lainnya hingga lebaran tahun ini.

"Karena suasana dua tahun yang lalu covid, penumpang pun nggak ada barang, oleh-oleh, ataupun yang mau diangkat. Jadi kami merasa susah," katanya.

Toni juga menjelaskan situasi makin runyam ketika tak sedikit penumpang yang ingin menggunakan jasa porter menawar harga dari awal. Awalnya, Toni memberikan harga Rp 50 ribu namun tak jarang ditawar Rp 30 ribu.

Kondisi tersebut tentunya membuat bimbang. Namun Toni tetap mengambil tawaran tersebut berhubung sangat sedikitnya penumpang yang menggunakan jasa porter.

"Masuklah. Itu kan tunggu sandar kapal. Nanti pas tangga khusus porter dibuka, lari kami ke dalam kapal. Cari penumpang kami tawarkan. Terus tawar-tawaran sama penumpang," katanya.

"Ada yang nawar. Mau sampai Rp 30 ribu. Nggak ada uang katanya. Kami pun istilahnya tolong-menolong lah. Kami angkat juga kan. Daripada nggak ada juga dapat, kami angkat juga barangnya," sambungnya.

Selain itu, ketika ditawarkan jasa porter, banyak penumpang menolak. Alasan yang kerap diterima Toni adalah tidak punya uang. "Kami bertanya, nggak ada yang mau kasih angkat barang. Karena nggak uang, itu alasan penumpang itu sama kami kan. Kami pun ya nggak bisa ngomong," pungkasnya.

Untuk diketahui, sebanyak 3.554 penumpang kapal KM Kelud tiba di Pelabuhan Belawan, Medan. Para penumpang itu kebanyakan datang dari Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

"Puncak arus mudik sudah mulai hari ini. Penumpang yang turun sore ini pukul 16.30 WIB saja ada 3.554 orang," kata Kepala Cabang Pelni Medan, Biwa Abi Laksana kepada detikSumut, Kamis (30/4/2023).

Biwa mengatakan jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding hari biasanya. "Kalau dibanding hari biasa ini naik mencapai 40-63 persen," sambungnya.

Biwa juga menyampaikan jika dibandingkan dengan puncak arus mudik tahun sebelumnya, penumpang tahun ini lebih tinggi sekitar 15 persen. Sebab, tahun lalu masih dibatasi dengan aturan COVID-19.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads