15 Contoh Puisi Hari Kartini, Menyentuh Hati dan Penuh Makna

15 Contoh Puisi Hari Kartini, Menyentuh Hati dan Penuh Makna

Herlyn Agnes - detikSumut
Kamis, 20 Apr 2023 17:23 WIB
Hari Kartini
Kumpulan Puisi Hari Kartini (Foto: Freepik)
Medan -

Hari Kartini selalu diperingati pada 21 April setiap tahunnya. Seluruh perempuan Indonesia merayakan Hari Kartini dengan berbagai cara, salah satunya membacakan puisi Kartini untuk dijadikan sebagai inspirasi banyak perempuan di Indonesia.

21 April 1879 merupakan hari lahir Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat yang lahir di Jepara. Pemerintah menetapkan 21 April menjadi Hari Kartini untuk mengenang jasa Kartini dalam membela pendidikan dan hak-hak perempuan Indonesia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini beberapa contoh puisi tema Hari Kartini yang menyentuh hati dan penuh makna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Mengenang Perjuangan Di Hari Kartini - Lusy

Hari itu telah berlalu ibu
Tapi perjuanganmu masih berlaku
Sungguh agung perjalananmu
Sebagai wanita aku menangis bahagia akan itu
Perjuanganmu bukan hanya untuk dikenang
Generasi mulai tumbuh hingga tak terbilang
Banyak lahir raden ajeng kartini lanjutkan perjuangan hingga jasad menghilang

Aku yakin habis gelap terbitlah terang
Kartini-kartini muda bahagia
Meneruskan perjuangan untuk jiwa dan raga
Terima kasih Ibu Kartini
Kami hanya mampu mengucapkan Selamat hari Kartini

ADVERTISEMENT

Bagiku engkaulah Ibu kita
Pejuang emansipasi wanita
Ide-ide kini lahir dari nasionalisme Kartini muda
Bukan hanya sekedar kata kata.

2. Kartiniku Kini - Mochammad Ridwan

Saat pena kau tempelkan secarik kertas
Tersusunlah kata-kata sukam meretas
Membawa perubahan awal sepintas
Hingga kaummu menyambut penuh antusias

Kini wahai Kartiniku
Kaummu seakan melupakanmu
Tersibuk dengan lautan ambigu
Terlupa akan sebuah perilaku

Wahai Kartiniku kini
Tidaklah mentari lupa menanti pagi
Saatnya dirimu membekali literasi
Saatnya dirimu penuh inovasi

Wahai Kartiniku kini
Sudahkan dirimu menyelami diri
Mencari dimana peradaban nanti
Mengikuti aliran tsunami teknologi

Sepatah tulisan membawa pesan
Sebarisan kalimat membuyarkan angan
Sebait paragraf merubah peradaban
Majulah Kartiniku kini tuk kemajuan zaman

3. Kartini Pengejar Mimpi - Afif Maulana

Kartini-kartini pengejar mimpi
Menyusuri bukit penuh duri
Memikul mimpi yang terangkai suci
Semangatnya membelah langit dan bumi
Menggoreskan pena di dalam hati

Kartini-kartini pengejar mimpi
Terbangkan nama ibu pertiwi
Melangkah kaki di atas lautan api
Tak gentar walau musuh menghalangi
Melangkah kaki dalam kesunyian diri

Kartini yang senantiasa mengejar mimpi
Takkan lupa akan janji suci nan abadi
Senantiasa menari sepanjang khatulistiwa
Senantiasa mengukir seluas samudera
Senantiasa bersimpuh dalam doa

Kartini-kartini pengejar mimpi
Ciptakan sejarah sepanjang masa
Tiupkan seruling syahdu irama
Sinarkan lentera terangi cakrawala
Berjuang dalam sepenuh nyawa

Kartini-Kartini pengejar mimpi
Engkaulah wajah-wajah ibu pertiwi

4. Perjuangan Ibu Kartini - Bunda Nuni

Dulu ibu kartini sama seperti wanita lain
Terkekang, terikat, mempunyai derajat rendah
Seperti dalam jeruji besi dengan keterpurukan itu
Ibu kartini berupaya mengubah derajat wanita lebih baik

Kau buat wanita sejajar derajatnya
Kau buat wanita bebas menyuarakan pendapat
Berkat ibu kartini wanita bebas bekerja,
Bebas menginspirasikan pendapat

Perjuangan dirimu
Memang tak sia-sia
Sekarang wanita sudah sama derajatnya seperti laki-laki
Sekarang wanita dihargai dan dipuji
Terima kasih ibu kartini
Terima kasih atas perjuangan dirimu
Sekarang wanita merdeka!

5. Nostalgia - Aenullael Mukarromah

Tentangmu sang pahlawan nasional
juga tentangku sang pejuang asa
terlahir di Jepara, kemudian menghembuskan nafas di Rembang
Kau sang pelopor kebangkitan perempuan pribumi

Sedangkan aku masih merangkak mengejar mimpi
Untuk dapat mengabdi pada Negeri
Kau memperjuangkan wanita
Kau bekerja keras

Lalu apa yang terjadi saat ini?
Mari bernostalgia

Tentang sebuah perjalanan
Aku perempuan, namun aku tidaklah sehebat dan sekuat perjuanganmu
Aku perempuan, namun belum dapat mengabdi kepada Negeri
Namun, embusan nyanyian motivasimu menjadi pembakar diri untuk tetap berjuang

Habis gelap terbitlah terang
Di manapun bumi dipijak di sanalah langit dijunjung
Perempuan haruslah tetap bekerja keras, kerja cerdas dan berjuang dengan usaha yang keras
Seperti perjuangan Ibu kita Kartini yang telah melewati badai dan coba.

6. Kasih Lembut Ibu Pertiwi - Alif Fia Wiraninda

Kartini...
Siapa yang tak mengenalmu, wahai Kartini.
Wanita yang tangguh , wanita yang tak pernah merasa takut
Untuk melawan kejinya dunia ini.
Lembut kasihmu

Ramah tutur katamu
Membuat dunia ini menangis bersimbah darah atas kepergianmu.
Kau adalah wanita terhebat bagiku
Kau adalah ibu dari milyaran wanita di dunia ini
Kau mampu mempertaruhkan nyawamu demi negeri ini
Demi wanita Indonesia
Juga demi Bangsa Indonesia.
Terima kasih Kartini.

7. Putri Ksatria - Pauline Angelina

Hujan tiada berhenti
Kabut perlahan menyelimuti
Adat dan budaya berpilih kasih
Hak perempuan pun dibatasi

Tangis membanjir di pipi
Tak ada satu pun peduli
Sekalipun rintihan bertubi-tubi
Para insan berpura-pura tuli

Perempuan dikekang
Perempuan dilarang
Perempuan terbuang
Perempuan terbelakang

Lemah tak berdaya
Melawan pun tak kuasa
Hanya dapat berpasrah
Menerima siksaan jiwa

8. Bagimu Srikandi - R.A Kartini

Tanah jawa sang tanah para pujangga
Tak lekang mengais kata
Untuk sang Srikandi Pejuang Wanita
Untuk Sang Kartini Pahlawan Bangsa

Tabir kecantikan menghiasi wajah
Menghela cinta di balik pasrah
Perempuan kau jadikan anugerah
Bukan sebagai alat segala nafsu

Wahai Srikandi,
Kau berjuang dari balik keayuan
Menuang keanggunan diantara impian
Untuk kebebasan, untuk kesetaraan

Puisi Hari Kartini lain ada di halaman selanjutnya...

9. Emansipasi Wanita Indonesia - Anonim

Raden Ajeng Kartini
Kau lahir pada masa penjajahan
tumbuh menjadi sosok perempuan yang elok
berparas nan cantik dan berakal budi yang baik

Akal budimu menjelajah dunia
Membawa dunia di tangan hawa
Agar sejajar diantara kaum adam
Kau perjuangkan martabat kaum hawa

Untuk perempuang yang terkungkung
Terkekang oleh jiwa jiwa yang terpenjara
Kau bebaskan mereka dengan pengetahuanmu
Kau bela selalu kaum hawa

10. Literasi Ubah Negeri - Khanipan

Dulu kau diam diri di rumah
Namun kini menduduki berbagai ranah
Kau perjuangkan emansipasi
Majukan bangsa dengan budaya literasi

Kau tuntun mereka yang buta aksara
Ajari mereka bagaimana membaca
Bukan untuk kesombongan
Namun demi kemajuan peradaban

Berawal dari
Ini Bapak Budi
Ini Ibu Budi
Suaramu terdengar lirih
Namun mampu mengubah negeri

Dengan literasi kau paparkan tujuan diri
Berbakti kepada negeri
Mengharumkan nama pertiwi
Untuk kejayaan kini dan nanti

Bekali negeri dengan literasi
Untuk bersaing di globalisasi
Semua berkat emansipasi
Yang kau perjuangkan dari dulu hingga kini

11. Habis Gelap Terbitlah Terang - Anonim

Itulah pikiranmu
Tanpa batas antara kita dan mereka
Kau menghapus batasan itu
Kau menunjukkannya
Tak ada beda kita dengan mereka

Hidup dan matimu demi itu
Kau korbankan jiwa dan ragamu
Menunjukkan bahwa kita bisa
Kau semangat membara

Usaha dan semangatmu tak pernah mati
Meski cacian sering menerjang,
Kau tetap bersemangat Untuk menghancurkan dinding pembatas
Hingga selamanya
Kini, hasil mu telah terasa

Kau menunjukkannya
Kau adalah inspirasi setiap perempuan
Kau adalah inspirasi negeri ini
Kau adalah Ibu kita

Terimakasih dengan jasamu
Yang menuntun kamu
Menjadi orang kuat
Menjadi orang hebat

12. Perjuangan - Athatia

Berselimut keberanian
Dengan semangat berkobaran
Berjuang demi kesetaraan
Martabat seluruh perempuan

Wahai Kartini
Kau getarkan sanubari
Dengan perjuangan membela wanita pertiwi
Tak sekalipun mengenal kata berhenti Sebelum cahaya menghiasi hari

Wahai Kartini
Jasamu sungguh sangat berarti
Takkan pernah terganti
Selalu teringat dalam memori

13. Perempuan itu Buku - Sio Hutasoit

Apa kau tahu? Jika perempuan itu Buku

Tintanya biru teduh.
Perempuan itu Gudangnya Ilmu.
Isinya tak hanya asmara candu, namun arti dari tulus
Pengorbanan tanpa keluh

Walau dituntut harus sempurna sungguh, namun...
Perempuan tahun nikmatnya berdiri teguh, tanpa kompromi waktu

Di dalam Buku akan kau temukan cerita tentang cinta yang utuh
Walau hidup tak semanis madu, tangis menderu bahkan sakit berdentum.
Tak tak pernah ia tulis bahwa hidup sepahit empedu.

Hanya ada bait tentang nyanyian syukur
Sayangnya, Buku itu tak bisa kau beli dengan sekuntum bunga warna ungu.
Tapi tawarlah dengan rindu yang sudah kau pupuk.
Tenang saja, tak perlu ragu...
Karena, dari buk itu akan kau temukan bahwa perempuan adalah pangkal restu

Juga sajak-sajak tentang doa ibu
Yang tiap hari ia tulis dengan tangguh
Perempuan tak pernah layu
Perempuan itu Buku
Perempuan itu aku.

14. Abdimu, Sang Pendobrak Asa - Anggraini Khodihaturrohmah

Runcingnya sebilah bambu
Bukan menjadi prioritasnya dalam berjuang
Pun segerombol mata peluru
Takkan mengalihkan pandangan saat mengemban

Meninggikan derajat, mengabdi tanpa ragu
Agar jauh dari lakon penindasan
Opini masyarakat di masa lalu
Bukan sebagai pembuka rute penuh liku

Tetapi menjadi pemicu
Agar segerombol budak wanita meniru
Gelagat Kartini menebar ilmu
Di atas panggung pantang runtuh
Sabdamu, jenuh tertahan jeruji adab

Problematika kehidupan, berniat singgah bertahan
Kiranya gagal menanggalkan harap
Tetapi tidak untukmu, sosok wanita menawan
Meski tertawan, tetap bergerak namun tiarap

Berantas kebodohan, pulihkan pemahaman
Panutan bagi pemudi millennial
Mengimbuh sejarah, dalam berkas perjuangan wanita belia
Yang menuntut persamaan atas beberapa hal

Bahwa wanita bukan budak, tetapi pendobrak asa
Bahwa wanita menjadi bibit awal
Lahirnya Kartini muda cerdas masa depan, bekal cita-cita kemajuan bangsa

15. Putri Bangsa - Anonim

Jiwa yang diadiluhungkan Tuhan
Seorang putri yang muncul dari suatu pandangan
Menantang adat demi kemajuan
Engkaulah putri bangsa

Ibu kita Kartini
Ibu yang menumbuhkan kesetaraan
Ibu yang berjuang tentang kesamaan
Tak mau dilihat lemah
Ibu kita bercita kemandirian

Ibu Kita Kartini
Ibu yang berbudi menata kehidupan
Menjalani masa dengan impian dan cita
Supaya putri bangsa tidak cuma penghias
Tak cuma pemandangan
Namun juga,
Pejuang perubahan bangsa

Itulah kumpulan puisi tema Hari Kartini yang penuh makna dan menyentuh hati. Selamat Hari Kartini, detikers!

Artikel ini ditulis oleh Herlyn Agnes, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Makna Hari Kartini Bagi Yama Carlos"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/mff)


Hide Ads