Sudahkah detikers tahu mengenai tata cara salat gerhana matahari? Pasalnya pada Kamis (20/4/2023), terjadi fenomena langka gerhana matahari hibrida.
Dilansir detikInet, gerhana matahari hibrida adalah gerhana yang terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari.
Dalam ajaran Islam, apabila terjadi fenomena gerhana, baik matahari maupun bulan, dianjurkan untuk mengerjakan salat sunah gerhana. Selengkapnya, berikut telah detikSumut rangkum tata cara salat gerhana matahari sendiri di rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalil tentang Anjuran Salat Gerhana Matahari
Gerhana Matahari bukanlah sekadar fenomena alam. Lebih dari itu, gerhana menjadi salah satu bukti kekuasaan Allah SWT. Dalam sebuah riwayat dari Al Mughiroh bin Syu'bah, Rasulullah SAW bersabda,
"Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdoalah pada Allah, lalu salatlah hingga gerhana tersebut hilang (berakhir)." (HR. Bukhari no. 1060 dan Muslim no. 904)
Dari hadis tersebut pula, dapat detikers ketahui bahwa apabila kita melihat fenomena gerhana, baik matahari maupun bulan, disunahkan untuk mengerjakan salat. Disebutkan dalam Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i oleh Syekh DR. Alauddin Za'tari, salat gerhana matahari dan bulan dihukumi sebagai sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).
Terdapat pula riwayat lain yang lantas menjadi dalil perihal anjuran melaksanakan salat gerhana. Berikut isi hadisnya:
"Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan), maka bersegeralah untuk melaksanakan salat." (HR. Bukhari no. 1047)
Hukum Salat Gerhana Matahari Sendiri di Rumah
Dilansir Rumaysho, Ibnu Hajar mengatakan bahwa pelaksanaan salat gerhana yang lebih sesuai dengan tuntunan Rasulullah adalah secara berjemaah di masjid. Lebih afdal lagi apabila dikerjakan di tanah lapang supaya lebih mudah melihat kapan berakhirnya gerhana.
Kendati demikian, tidak masalah juga apabila seseorang mengerjakan salat gerhana sendiri di rumah. Ini seperti yang diterangkan Syekh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin.
Masih dari Rumaysho, dalam Syarhul Mumthi' (2:430), ia mengatakan bahwa salat gerhana matahari atau bulan secara berjemaah bukanlah syarat. Ibadah tersebut tetap dapat dikerjakan secara sendirian dan juga di rumah.
Hal ini karena Rasulullah tidak merincikan salat gerhana harus dikerjakan berjemaah di masjid dalam sabdanya. Nabi SAW hanya memerintahkan kita untuk salat jika terjadi gerhana.
Walaupun begitu, Syekh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin tetap mengingatkan bahwa pelaksanaan salat gerhana matahari dan bulan yang lebih afdal adalah secara berjemaah di masjid.
"Namun, tidak diragukan lagi bahwa menunaikan salat tersebut (gerhana) secara berjemaah tentu saja lebih utama (afdal). Bahkan lebih utama jika salat tersebut dilaksanakan di masjid karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan salat tersebut di masjid dan mengajak para sahabat untuk melaksanakannya di masjid," terang Syekh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin dalam Syarhul Mumthi' (2:430), dikutip dari Rumaysho.
Kapan Mulai Mengerjakan Salat Gerhana Matahari?
Mungkin detikers bertanya-tanya, kapan kita mulai mengerjakan salat gerhana matahari? Kata kunci dari pelaksanaannya adalah "melihat".
Dijelaskan dalam laman Rumaysho, waktu pelaksanaan salat gerhana matahari dan bulan adalah dimulai dari ketika muncul gerhana sampai ia hilang. Ini disebutkan dalam hadis yang sudah ada di bagian sebelumnya.
"Jika kalian melihat kedua gerhana matahari dan bulan, bersegeralah menunaikan salat." (HR. Bukhari no. 1047).
Dalam hal ini, kita sudah bisa mengerjakan salat gerhana matahari ketika kita melihat kemunculan gerhana hingga ia tak terlihat lagi.
Bagaimana jadinya jika terjadi gerhana, tetapi langit mendung sehingga tak terlihat dalam pandangan? Dilansir Rumaysho, Syekh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin mengatakan bahwa tidak ada salat gerhana apabila gerhana itu sendiri tidak terlihat.
Mengapa begitu? Ia menerangkan, pelaksanaan salat gerhana oleh Nabi SAW didasarkan pada hukum rukyat alias penglihatan. Jadi, apabila cuaca mendung membuat gerhana tak terlihat, maka tidak perlu menunaikan salat sunah tersebut.
"Tidak boleh berpatokan pada berbagai berita yang tersebar atau berpatokan semata-mata dengan berita dari para astronom. Jika langit itu mendung, maka tidak ada salat gerhana karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengaitkan hukum dengan penglihatan (rukyat)," jelas Syekh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin, dikutip dari Rumaysho.
Bacaan Niat Salat Gerhana Matahari Sendiri
Berikut bacaan niat salat gerhana matahari sendiri, lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan artinya:
أُصَلِّي سُنَّةَ الكُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal kusûf rak'ataini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya salat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah SWT."
Tata Cara Salat Gerhana Matahari Sendiri di Rumah
Salat gerhana matahari adalah salat sunah yang dikerjakan sebanyak dua rakaat. Dalam pelaksanaannya, tidak jauh berbeda dengan salat pada umumnya. Namun, laman Rumaysho menyebutkan, ada sedikit perbedaan dalam jumlah rukuknya.
"Aisyah radhiyallahu 'anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk menyeru 'Ash shalatu jami'ah' (mari kita lakukan salat berjemaah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali rukuk dan empat kali sujud dalam dua rakaat." (HR. Muslim no. 901).
Benar, salat gerhana matahari maupun bulan dikerjakan sebanyak dua rakaat dengan empat kali rukuk dan empat kali sujud.
Merujuk laman Rumaysho dan buku "Tata Cara Shalat Lengkap yang Dicintai Allah dan Rasulullah" oleh Hemdi (2018), berikut tata cara salat gerhana matahari sendirian di rumah:
1. Berniat melakukan salat gerhana matahari
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca Surah Al-Fatihah dan surah panjang
5. Rukuk sembari memanjangkannya
6. Iktidal (jangan langsung sujud)
7. Kembali membaca Surah Al-Fatihah dan surah panjang dengan durasi lebih pendek dari sebelumnya
8. Rukuk kembali
9. Iktidal
10. Sujud pertama
11. Duduk di antara dua sujud
12. Sujud kedua
13. Bangkit dari sujud dan mengerjakan gerakan seperti pada rakaat pertama
14. Tasyahud
15. Salam
Detikers sudah baca informasi mengenai niat dan tata cara salat gerhana matahari sendirian di rumah. Semoga informasi tadi bermanfaat, ya!
(afb/afb)