Ramadan 2023 tergolong spesial karena kita akan menjumpai fenomena langka Gerhana Matahari pada Kamis, 20 April 2023, mendatang. Namun, beberapa wilayah Indonesia, seperti Medan, Padang, dan Palembang, hanya akan mengalami gerhana matahari sebagian.
Tentu saja, terjadinya gerhana matahari menjadi salah satu tanda kekuasaan Allah SWT. Dalam sebuah riwayat dari Al Mughiroh bin Syu'bah, Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdoalah pada Allah, lalu salatlah hingga gerhana tersebut hilang (berakhir)." (HR. Bukhari no. 1060 dan Muslim no. 904)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, mencuat isu yang menyebutkan bahwa apabila terjadi gerhana di bulan Ramadan, maka satu tanda kiamat akan muncul. Tanda tersebut adalah kedatangan Imam Mahdi.
Dalam ajaran Islam, sosok Imam Mahdi dikenal sebagai salah satu tanda kiamat kubra atau besar. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW berkata,
"Al-Mahdi akan keluar di akhir kehidupan umatku, Allah akan menurunkan hujan kepadanya sehingga, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya, diberikan kepadanya harta yang melimpah, semakin banyak binatang ternak, dan pada saat itu ummat semakin mulia, dan ia memerintah selama 7 atau 8 tahun." (HR. Muslim no. 2944, dinilai hasan).
Apakah benar terjadinya gerhana di bulan Ramadan ada kaitannya dengan kemunculan Imam Mahdi? Mengenai hal ini, Buya Yahya memberikan jawaban melalui video berjudul "Apakah Kemunculan Imam Mahdi Ada Kaitannya dengan Gerhana di Bulan Ramadan?" yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Dalam video tersebut, Buya Yahya menyebutkan bahwa Imam Mahdi merupakan sosok yang diyakini kedatangannya kelak di akhir zaman, terutama oleh kalangan Ahlussunnah wal Jama'ah. Dirinya kelak akan memimpin salat dengan Nabi Isa AS sebagai salah satu makmumnya.
Perihal kaitan Imam Mahdi dan gerhana matahari, Buya Yahya mengingatkan sebenarnya hal tersebut tak perlu dicari-cari. Sebab, kelak ia akan muncul sendiri pada waktu yang tepat sesuai dengan yang telah Allah rencanakan.
"Gak usah dicari-cari (Imam Mahdi). Nanti akan datang pada waktunya." kata Buya Yahya, seperti dikutip detikSumut, Rabu (19/4/2023).
"Kenapa mencari-cari Imam Mahdi? Sehingga berapa banyak dusta karena dicari pencari Imam Mahdi. Bahkan ada yang dipaksa untuk menjadi Imam Mahdi." sambungnya.
Alih-alih mencari-cari Imam Mahdi ataupun menanti kemunculan tanda-tanda kiamat lain, ada hal yang lebih penting untuk kita kerjakan saat ini. Buya Yahya mengatakan, hal tersebut adalah menjadi manusia yang lebih baik dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
Apabila kita senantiasa mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal tanpa memusingkan kapan terjadinya tanda-tanda kiamat, niscaya kita sudah akan siap jika tanda-tanda tersebut telah berada di depan mata.
"Kita bukan untuk menunggu-nunggu Imam Mahdi begitu. Kita menyiapkan diri kita dengan keimanan jika pada waktunya datang nanti Sayyidina Isa dan Imam Mahdi, kita (sudah siap) jadi pengikutnya," kata Buya Yahya.
Di penghujung video, Buya Yahya kembali mengingatkan agar tidak terlalu mendengarkan isu miring seperti kaitan Imam Mahdi dan gerhana di bulan Ramadan. Pasalnya hal-hal seperti itu tidak mendatangkan banyak pada kita.
Sebagai kesimpulan, keliru jika mengatakan bahwa gerhana di bulan Ramadan menjadi pertanda munculnya tanda kiamat kubro Imam Mahdi. Sebab, yang mengetahui pasti waktu kedatangannya hanyalah Allah SWT.
Tugas kita sebagai hamba-Nya hanya mempersiapkan diri dan bekal keimanan sebanyak-banyaknya supaya kita siap apabila Allah telah memunculkan tanda-tanda kiamat besar tersebut. Wallahu a'lam bishawab.
(nkm/nkm)