Seorang wanita bernama Lauren K mengalami pengalaman yang sangat buruk dalam hidupnya. Dia mengalami prolaps uteri atau turun peranakan usai kentut dengan sangat keras.
Dilansir dari detikHealth, wanita berusia 18 tahun ini awalnya dikejutkan dengan bunyi kentutnya yang sangat besar. Lauren menemukan rahimnya 'terjatuh' ke celana dalamnya.
"Jadi saya berusia 17 tahun dan saya kentut sangat keras dan tiba-tiba saya merasa seperti telah bertelur," jelas Lauren dalam video TikTok-nya dilansir dari detikHealth, Selasa (18/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena merasa tak nyaman, dia kemudian pergi ke kamar mandi untuk mengecek celana dalamnya. Dia kemudian mengambil foto sesuatu yang keluar dari dalam tubuhnya itu.
Selanjutnya Lauren mencari informasi di internet, yang membuatnya berasumsi bahwa dia telah mengalami prolaps uteri.
"Ternyata rahim saya rontok, yang biasanya tidak terjadi sampai Anda berusia pertengahan 70-an ketika dasar panggul Anda memutuskan untuk menyerah," kata Lauren.
"Ternyata saat Anda mengejan saat buang air besar, itu sangat melemahkan dasar panggul Anda sehingga rahim Anda bisa jatuh atau rektum Anda dan Anda hanya perlu memasukkannya kembali," lanjutnya.
Prolaps uteri terjadi ketika otot dan ligamen dasar panggul meregang dan melemah hingga tidak mampu menahan rahim di tempatnya. Hal ini memungkinkannya masuk ke dalam atau menonjol keluar dari vagina.
Dikutip dari detikHealth Mayo Clinic, prolaps uteri biasanya terjadi pada pada wanita yang mengalami menopause atau pernah melahirkan dengan prosedur normal. Biasanya, prolaps uteri tidak memerlukan perawatan.
Kemudian, Lauren menyelinap ke kamar ibunya pada dini hari dan mencoba untuk membangunkannya agar dirinya segera dibawa ke rumah sakit. Namun, ibu Lauren menepis hingga keesokan harinya.
Tidak tahu harus berbuat apa lagi, Lauren kembali ke tempat tidur. Untungnya, saat dia tidur rahimnya 'bekerja kembali ke' tubuhnya.
18 jam setelah kejadian tersebut, Lauren akhirnya pergi ke rumah sakit. Lauren mengatakan bahwa para perawat terkejut dan tertawa bersamanya ketika mereka membantunya.
Lauren menilai tingkat rasa sakit dari prolaps uterinya dua dari 10. Ia menggambarkan kondisinya seperti duduk di atas sebuah telur.
Dia bersikeras bahwa kondisi tersebut 'tidak sakit' dan menjelaskan kondisi tersebut mungkin terjadi pada wanita muda lainnya yang memiliki masalah pencernaan. Lauren juga mengidap Irritable Bowl Syndrome (IBS), kondisi kronis yang dapat menyebabkan sembelit parah.
Beruntung, Lauren tidak mengalami masalah kesehatan rahim sejak insiden itu. Namun, ia tetap merasa khawatir ketika berada di kondisi tertentu.
"Kadang-kadang saya merasa (rahim saya) tergelincir saat saya batuk, bersin, mengangkat, atau mengejan, dan itu membuat saya takut setiap saat. Saya meminta dokter saya untuk merujuk saya ke dokter kandungan baru beberapa bulan yang lalu, tetapi saya belum mendapat kabar," katanya kepada BuzzFeed.
Para ahli menyarankan senam kegel atau terapi dasar panggul untuk membantu menguatkan otot di area tersebut.
Artikel ini sudah tayang di detikHealth. Lihat artikel aslinya di sini.
(dpw/dpw)