Magdalena Fridawati atau lebih populer dengan sebutan Mgdanelaf merupakan salah seorang food vlogger Tanah Air. Namanya dikenal publik lantaran video review makanannya yang berusaha membantu mendigitalisasi UMKM di Indonesia.
Namun, beberapa waktu terakhir, vlogger ini diterpa hujatan netizen setelah curhatannya di podcast Samuel Christ. Ia bercerita, dirinya seolah diremehkan pemilik tempat makan setelah ia menunjukkan follower-nya untuk memberikan exposure.
"Dalam hati, 'Pak ini (jumlah followers) nilainya tidak ternilai lho. Kalau misalkan lo disuruh bayar gue, bisa bayar berapa," ujar Magdalena di siniar tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alih-alih mendapat pembelaan, Magdalena malah dicibir habis-habisan oleh warganet. Ia dipandang ingin dijamu dan diperlakukan spesial. Sang vlogger pun akhirnya buka suara atas ujarannya yang telah menimbulkan kesalahpahaman.
Namun, siapakah sosok Mgdalenaf ini? Berikut detikSumut bagikan profil dan biodata Magdalena Fridawati untukmu!
Biodata Singkat Magdalena Fridawati
![]() |
Nama Lengkap: Magdalena Fridawati
Nama Panggung: Mgdalenaf
Tempat/Tanggal Lahir: Bekasi, Jawa Barat, 29 April 1994
Agama: Katolik
Pendidikan: Universitas Indonesia
Pekerjaan: YouTuber, Food Vlogger
Media Sosial: MGDALENAF (YouTube), mgdalenaf (Instagram)
Vlogger Doyan Makan yang Bantu UMKM Berkembang
Terkenal sebagai seorang food vlogger, siapa sangka kalau dulunya Magdalena kuliah di jurusan kriminologi. Dirinya bukan tidak tertarik berkarier di bidang tersebut. Malahan, perempuan asal bekasi ini pernah bekerja di sebuah perusahaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Namun, Magdalena melihat dunia digital memiliki masa depan yang cerah. Akhirnya, pada 2018, ia pun banting setir menjadi seorang YouTuber yang menjamah ranah kuliner.
Bisa dibilang, Magdalena yang beralih profesi menjadi seorang food content creator selaras dengan dirinya. Sebab, ia sendiri termasuk orang yang doyan makan dan hobi jalan-jalan.
Di awal kariernya sebagai YouTuber, perempuan kelahiran 1994 ini rajin mengisi kanal YouTube-nya dengan konten-konten mukbang hingga review makanan kaki lima. Tak disangka, banyak orang yang suka dengan video yang ia buat.
Dengan jargon "Bar-bar, kuy"-nya, Magdalena kini sudah menjadi food vlogger yang sukses. Ini dapat dilihat melalui jumlah pelanggan YouTube-nya yang mencapai 4 juta orang dan followers sebanyak 2,4 juta orang.
Di samping kariernya di dunia pembuatan konten, pemilik akun Instagram mgdalenaf ini juga sering di-endorse oleh sejumlah gerai makanan. Ia juga terjun ke dunia bisnis dengan menciptakan beberapa usaha, seperti NYAMBAL (sambal) dan MANTAN (makaroni setan).
Yang tak kalah menarik dari Magdalena adalah ia bukan hanya sekadar membuat konten hiburan, melainkan juga berusaha membantu mendigitalisasi UMKM yang ia ulas makanannya.
Dengan kata lain, selain mengenyangkan perut, food vlogger ini juga senantiasa berusaha untuk membantu agar UMKM Tanah Air kian berkembang.
Bagaimana awal mula Magdalena dicibir? Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
Setelah 'Dirujak' Netizen, Magdalena Akhirnya Buka Suara
Awal mula Magdalen mendapat cibiran dari warganet adalah setelah dirinya mengeluarkan unek-unek di podcast yang dipandu Samuel Christ.
"Ini fun fact, baru tahun lalu (2022), aku datang ke tempat makan, aku udah nunjukin follower aku berapa, bisa bantu sejauh apa," ungkap Magdalena dalam podcast tersebut.
Namun, bantuannya itu seolah diremehkan oleh sang pemilik tempat makan. "Iya, tapi ini kan bisnis, saya dikasih apa," katanya, menirukan sang pemilik tempat makan.
"Dalam hati, 'Pak ini nilainya tidak ternilai lho. Kalau misalkan lo disuruh bayar gue, bisa bayar berapa," sambungnya lagi.
Dalam siniar tersebut, food vlogger yang pernah masuk nominasi Content Creator Kuliner Terfavorit di Video Content Creator Awards 2021 ini juga curhat soal dirinya yang kerap dipandang sebelah mata.
"Itu sering banget, aku tuh masih sering dipandang sebelah mata banget, apalagi temen-temen aku yang lebih kecil lagi secara media. Aku sering banget dapet cerita kayak gitu ditolak, terus pas dapat review restoran, itu kayak dibiarin aja, enggak dijamu," ungkapnya.
Sayangnya, pengalaman kurang mengenakkan yang ia alami itu malah direspon negatif oleh netizen. Ia dianggap minta makan gratis atau berharap dijamu secara spesial oleh pemilik tempat makan yang ia datangi.
Karena sudah "dirujak" habis-habisan oleh warganet, Magdalena akhirnya mengunggah video klarifikasi melalui akun Instagram-nya pada Rabu (5/4/2023) lalu.
![]() |
"Halo, semuanya. Aku Magdalena. Dengan rendah hati, di sini aku mau minta maaf atas pernyataanku dalam video podcast bersama Samuel Christ yang akhirnya memberikan kesan negatif dan salah penafsiran banyak pihak di media sosial beberapa hari terakhir ini," kata Magdalena di awal video tersebut.
Dalam video berdurasi kurang lebih 2 menit 9 detik itu, pemilik usaha NYAMBAL dan MANTAN ini mengklarifikasi bahwa pernyataannya di podcast Samuel Christ itu bukanlah cerminan atas apa yang telah ia dan timnya lakukan selama 8 tahun terakhir.
Ia menerangkan, konten review yang ia buat di sejumlah tempat makan bukan dibuat dengan asal menunjukkan jumlah followers, melainkan melalui prosedur-prosedur tertentu.
Setidaknya ada dua cara kerja sama dengan media Magdalena, yakni dengan endorsement atau ulasan suka rela. Adapun untuk ulasan suka rela, timnya akan melakukan riset dan kurasi objektif terhadap UMKM yang hendak mereka tuju.
"Kemudian (setelah melakukan riset dan kurasi), tim Mgdanelaf akan meminta perizinan syuting pada pelaku usaha, baik melalui Whatsapp atau SMS resmi, begitu pula dengan kunjungan langsung," terangnya.
Setelah, tim Mgdalenaf akan menunjukkan portofolio kepada pelaku usaha makanan agar mereka paham akan manfaat digitalisasi dari media Mgdalenaf. Nah, salah satu portofolio yang timnya miliki adalah jumlah followers tadi.
"Kemudian setelah mendapatkan izin, aku dan tim akan melakukan review tanpa memungut biaya apa pun dan tentunya selalu berinisiatif untuk membayar makanan yang di-review," sambungnya.
Perempuan asal Bekasi ini juga menegaskan bahwa konten yang ia tayangkan bukan hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga diharapkan mampu "membantu meningkatkan brand awareness serta penjualan dari UMKM" yang merek review.
Kendati sudah buka suara, video klarifikasi yang telah ia buat masih menuai pro-kontra netizen.
"tapi kalo UMKMnya gak bersedia di review makanannya, ya jangan dipaksa dong. misal udh ditolak, gausah bilang 'ini nilainya tak ternilai loh' 'kalo disuruh bayar lu bisa bayar gw brp' ya bodoamat, kalo pemilik bisnis gamau dan gak peduli kenapa harus sampe kak magda bilang bgitu? itu jatuhnya jadi merendahkan. lain halnya sama UMKM yang bersedia, akhirnya tindakan tim mgdalenaf jadi bentuk 'bantuan' karena diterima dgn baik. intinya jgn memaksakan org utk menerima sesuatu yg mereka gak minta, apalagi minta di respect sebegitunya. kenal kamu aja mungkin enggak, kak, wong sibuk jualan," tulis seorang pengguna.
Namun, ada pula pengguna lain yang menuliskan ucapan terima kasih atas exposure tim Mgdalenaf yang telah membantu usahanya.
"Punten tapi aku salah satu umkm kecil yg bnar2 terbantu dg kedatangan beliau,waktu itu beliau dtg bersama team 2x, beliau byar trs kok justru pas menu mau sya free in beliau menolak....sukses selalu kak maghda. terus bntu para umkm yg sedang berjuang."
Simak Video "Food Vlogger Mgdalenaf Minta Maaf Usai Curhat Pernah Ditolak Restoran"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)