Salah satu topik yang cukup memikat atensi masyarakat Indonesia adalah masalah mistis dan gaib. Bisa jadi karena ranah ini dipenuhi dengan misteri. Namun, kepopuleran cerita hantu di Tanah Air sendiri bisa terjadi lantaran kebiasaan dari orang-orang terdahulu.
Iskandarsyah (2012) menyebutkan bahwa cerita hantu merupakan salah satu jenis cerita rakyat alias folklore. Cerita-cerita seperti itu masih awet hingga sekarang karena diteruskan secara turun-temurun dari mulut ke mulut.
Nah, menurut William R. Bascom (dalam Danandjaja, 1984), folklore terbagi atas tiga jenis, salah satunya adalah mitos. Berbicara soal mitos, ada banyak mitos hantu di Indonesia. Salah satu contoh yang paling populer adalah sosok kuntilanak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bukan hanya kuntilanak, masih ada banyak mitos hantu perempuan Indonesia lainnya yang tak kalah seram untuk dieksplor. Penasaran ada apa saja?Berikut informasi selengkapnya!
1. Kuntilanak
Kuntilanak menjadi salah satu mitos hantu perempuan Indonesia paling populer di tengah masyarakat. Bianca (dalam Suhendi, 2015) menuliskan, sosok lelembut ini digambarkan sebagai perempuan berambut panjang yang menutupi mata dan wajahnya.
Ia juga kerap terlihat memakai pakaian putih dengan sedikit bercak darah. Selain itu, banyak orang yang bergidik ngeri lantaran hantu ini mengeluarkan suara tawa yang mengerikan.
Dikenal sebagai "pontianak" di Kalimantan dan wilayah sekitarnya, mitos yang beredar menceritakan kalau kuntilanak dulunya merupakan seorang wanita hamil. Nahas, dirinya meninggal selama persalinan dan akhirnya gentayangan sebagai sesosok hantu.
2. Suster Ngesot
Kalau kuntilanak identik dengan kikikan tawa mengerikannya, hantu perempuan yang satu ini populer dengan caranya berjalan. Tidak bisa dibilang berjalan juga karena sosok lelembut ini bergerak dengan cara ngesot di lantai.
Bukan tanpa sebab hantu suster ini ngesot. Setidaknya ada dua versi mitos dari suster ngesot. Versi pertama menyebutkan, suster ngesot dulunya merupakan korban pemerkosaan seorang dokter di sebuah rumah sakit.
Dirinya yang hendak ke ruangan laboratorium malah dihalangi si dokter dan akhirnya diperkosa. Tak sampai situ saja, sang suster dibunuh, lalu kedua kakinya dimutilasi, dan akhirnya jasadnya dikubur di laboratorium tersebut.
Sementara itu, berdasarkan versi kedua, hantu suster ngesot bisa ada setelah seorang perempuan yang bekerja di sebuah panti jompo diduga memiliki ilmu hitam.
Kemampuan supranaturalnya itu malah ia manfaatkan untuk melukai seisi panti jompo. Akhirnya, masyarakat sekitar membalas kejahatan tersebut dengan menganiaya perempuan tersebut. Kakinya dibuat remuk hingga hancur.
3. Sundel Bolong
Beberapa orang mungkin mengira kalau sundel bolong dan kuntilanak adalah dua hantu yang sama. Pasalnya, kedua lelembut ini menampakkan diri mereka dalam wujud perempuan berambut panjang dengan gaun berwarna putih. Padahal, sebenarnya tidak.
Yang menjadi pembeda antara keduanya adalah sundel bolong memiliki lubang menganga yang ada di tengah tubuhnya, sedangkan kuntilanak tidak. Berdasarkan buku Kumpulan Kisah Nyata Hantu di 13 Kota oleh Wikanjati (2010), sundel bolong dulunya merupakan seorang perempuan korban pemerkosaan.
Ia lalu melahirkan, tetapi ketika dirinya telah berada di dalam kubur. Hantu perempuan ini juga dikisahkan sering mencuri bayi yang baru lahir.
4. Wewe Gombel
Memiliki keturunan mungkin menjadi keinginan sejumlah orang, tanpa terkecuali makhluk halus yang satu ini. Masih dari Kumpulan Kisah Nyata Hantu di 13 Kota, konon katanya wewe gombel adalah arwah gentayangan dari wanita yang bunuh diri.
Kejadian bermula setelah suami dari wanita selingkuh dengan perempuan lain. Suaminya rela selingkuh lantaran wanita tersebut tak mampu memberikannya keturunan.
Lantaran dikucilkan dan dibenci suaminya sendiri, wanita tersebut sampai-sampai menjadi gila dan gembel. Atas perlakuan yang ia terima, wanita itu akhirnya membunuh sang suami.
Akibat perbuatannya itu, warga berusaha mengejar dan menangkap perempuan tersebut. Akhir kisah, wanita itu bunuh diri dan arwahnya berubah menjadi wewe gombel.
Selain itu, menurut mitos yang beredar pula, wewe gombel disebutkan suka menculik anak-anak. Namun, bukan sembarangan menculik, ia hanya mengambil anak-anak yang diabaikan maupun ditelantarkan para orang tua.
Wewe gombel juga tak mencelakai anak-anak yang ia culik. Anak-anak tersebut akan ia kembalikan apabila para orang tua telah sadar atas sikap dan perlakuan tak acuh mereka.
5. Kuyang
Mitos hantu perempuan Indonesia terakhir datang dari pulau Borneo, yakni kuyang. Berbeda dengan makhluk halus sebelumnya, kuyang digambarkan tidak memiliki tubuh.
Hantu yang satu ini hanya terdiri atas kepala dengan organ tubuh bagian dalam yang menyantol di lehernya tanpa ditutupi kulit. Dengan wujud seperti itu, kuyang terbang di tengah malam untuk mencari darah bayi.
Dari buku Kumpulan Kisah Nyata Hantu di 13 Kota, orang Banjar percaya bahwa sosok kuyang dulunya adalah seorang wanita biasa. Namun, setelah wanita tersebut terlibat dalam dunia ilmu hitam, ia pun berubah wujud menjadi kuyang.
Pada siang hari, makhluk halus ini kelihatan seperti manusia kebanyakan. Akan tetapi, saat malam tiba, barulah ia mencari mangsa.
Untuk menangkal serangan kuyang, orang Banjar akan menggunakan tali ijuk dan juga bawang merah. Konon katanya, kuyang takut kedua benda tersebut.
Memang sulit untuk membuktikan kebenaran dari mitos hantu perempuan Indonesia di atas. Namun, apakah salah satu dari detikers pernah melihat langsung salah satu dari makhluk halus di atas?
(dhm/dhm)