Pada malam ketiga Ramadan 2023 lalu, Jumat (24/3/2023), masyarakat Medan dan sekitarnya dihebohkan dengan fenomena "bulan bintang". Di langit malam, terlihat objek bercahaya yang berada dekat dengan bulan sabit.
"Cantik kali langitnya, ada bulan sama bintang juga. Tadi banyak juga yang ngepos di medsos," kata salah seorang warga, Nisa kepada detikSumut, Jumat (24/3/2023).
Fenomena indah nan memukau itu bukanlah sesuatu yang baru. Berdasarkan penjelasan BMKG sendiri, itu adalah peristiwa konjungsi antara bumi, matahari, dan planet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak yang mengira kalau objek yang bersinar dekat bulan tersebut adalah sebuah bintang. Padahal, sebenarnya bukan, lo, detikers!
Lantas, benda langit apa itu? Kalau penasaran, berikut detikSumut bagikan informasinya untukmu!
Ternyata yang Bersinar Dekat Bulan Adalah Planet Venus!
Berdasarkan penjelasan Analis Gempa Bumi BBMKG Wilayah I Medan Hanif Zarkasi kepada detikSumut, objek bercahaya yang terlihat berada dekat dengan bulan sabit bukanlah bintang, melainkan planet Venus.
"Malam ini pada 24 Maret 2023 terjadi sebuah fenomena langit, yaitu terjadinya konjungsi antara Venus dan bulan sabit," ungkap Hanif, Jumat (24/3/2023).
Ternyata, benda langit yang bersinar tersebut adalah planet kedua dalam Tata Surya, yaitu Venus. Planet yang kerap dijuluki "Kembaran Bumi" ini memang kerap terlihat bercahaya di langit bumi. Mengapa bisa begitu?
Perlu detikers ketahui, hanya bintang (contohnya matahari) yang dapat memancarkan cahayanya sendiri. Planet maupun objek ruang angkasa yang lain tidak mampu melakukannya. Adapun alasan Venus bisa kelihatan bersinar di langit bumi adalah karena atmosfernya.
Dari laman Destiny, Venus memiliki atmosfer yang jauh berbeda dari Bumi. Atmosfernya tersusun atas aneka gas rumah kaca, antara lain karbon dioksida, sulfur dioksida, dan gas nitrogen.
Berkat keberadaan gas-gas rumah kaca tersebut, kembaran Bumi ini mampu memantulkan sekitar 70 persen cahaya matahari. Alhasil, Venus tampak bercahaya tiap menjelang matahari terbit atau setelah matahari terbenam.
Nah, karena tampilannya yang bersinar tiap fajar dan petang, Venus pun mendapat julukan "bintang kejora" dan "bintang senja".
Baca selengkapnya di halaman berikut....
Beberapa Fakta Menarik tentang Planet Venus
![]() |
Selain dikenal sebagai planet kedua Tata Surya dan si Bintang Kejora, ada beberapa fakta menarik lainnya tentang Venus yang wajib detikers ketahui. Dilansir laman resmi NASA dan sumber lainnya, berikut sederet fakta menarik Venus:
1. Kembaran Bumi yang Beracun
Venus disebut sebagai kembaran Bumi karena strukturnya yang cukup mirip: sama-sama tersusun atas inti besi, mantel panas, dan kerak berbatu. Namun, diameter objek ruang angkasa ini masih lebih kecil dari Bumi, yakni sebesar 12.104 km.
Hanya saja, Venus tidak seperti Bumi karena tidak mampu memungkinkan ada kehidupan di sana. Sebab, atmosfer si Bintang Senja ini didominasi oleh gas karbon dioksida yang beracun bagi manusia.
2. Planet Paling Terang dan Terpanas di Tata Surya
Dari bagian sebelumnya, detikers sudah tahu bahwa yang membuat Venus mampu bersinar terang adalah atmosfer tebal berwarna kekuningannya. Namun, bukan itu saja dampak dari atmosfer tebal tersebut.
Laman NASA menjelaskan, Venus selalu diselimuti awan asam sulfat yang tebal dan kekuningan. Karena tebal, panas dari cahaya matahari terperangkap di dalamnya sehingga menimbulkan efek rumah kaca.
Adanya efek rumah kaca tersebut menyebabkan suhu permukaan Venus menjadi sangat panas, yakni mencapai sekitar 475 derajat Celsius. Ini membuatnya menjadi planet terpanas di Tata Surya, sekalipun Merkurius yang paling dekat dengan Matahari.
3. Planet Neraka dengan Gunung Berapi di Mana-Mana
Bukan hanya sangat panas, planet kedua terdekat dengan Matahari ini juga dipenuhi dengan lahar panas. Lahar tersebut berasal dari ribuan gunung berapi yang ada di planet ini.
Gunung-gunung yang ada pun tergolong raksasa. National Geographic menyebutkan, terdapat sebuah gunung berapi di Venus bernama Maxwell Montes yang tingginya setara dengan Gunung Everest. Para ilmuwan juga memperkirakan bahwa gunung-gunung tersebut masih aktif.
Di samping memiliki banyak gunung berapi, tekanan di permukaan Venus juga sangat tinggi: 90 kali lebih besar dari Bumi. Tekanan tinggi tersebut disebabkan oleh atmosfer tebalnya dan mampu menghancurkan manusia jika berada di permukaan planet ini.
Baca selengkapnya di halaman berikut.....
Satu hari di Bumi kurang lebih selama 24 jam. Namun, ini tak berlaku bagi Venus. Di planet ini, sehari ternyata lebih lama dari satu tahun. Kok bisa?
Ini karena Venus berotasi dengan sangat lambat pada sumbunya. Akibatnya, untuk sekadar melakukan rotasi sekali, Venus memerlukan waktu setara dengan 243 hari Bumi.
Anehnya, Venus lebih cepat melakukan revolusi. Planet ini membutuhkan waktu sekitar 225 hari Bumi untuk mengelilingi Matahari sehingga satu hari di Venus lebih lama daripada satu tahunnya.
5. Matahari Terbit dari Arah Barat
Matahari yang terbit dari barat bukanlah pertanda kiamat di Venus, malahan ini bisa dikatakan hal yang lumrah. Namun, kenapa terbitnya dari barat?
Ini karena si Bintang Kejora berotasi searah jarum jam, yang mana berbeda dengan kebanyakan planet di Tata Surya. Karena arah rotasinya yang terbalik itu menyebabkan matahari terbit dari barat dan terbenam di timur.
Konjungsi Bulan dan Venus Bisa Terjadi Beberapa Kali dalam Setahun
Apakah fenomena "bulan bintang" tersebut akan terjadi lagi di waktu yang akan datang? Jawabannya iya. Hanif mengatakan, konjungsi Venus dan bulan bisa beberapa kali terjadi dalam setahun.
Perlu detikers ketahui pula, fenomena ini sama sekali tidak berbahaya sehingga tidak ada kemungkinan terjadi bencana akibat konjungsi Venus dan bulan.
"Fenomena berupa konjungsi benda langit ini bisa terjadi beberapa kali dalam setahun dan tidak berefek apapun terhadap Bumi, seperti potensi bahaya tsunami atau gempa bumi. Selain itu, juga tidak akan menyebabkan fenomena astronomis lainnya," terang Hanif.
Simak Video "Video: Heboh Kondisi Kandang Medan Zoo Viral Tak Terawat"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)