Mulai hari ini, umat Islam di Indonesia menjalankan ibadah puasa Ramadan. Berikut prakiraan cuaca di dua hari awal puasa Ramadan untuk wilayah Sumatera Utara.
Staf Layanan Jasa, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah 1 Medan, Martha R Manurung mengatakan ada potensi munculnya awan konvektif. Hal itu berdasarkan kondisi dinamika atmosfer hingga anomali yang cukup hangat.
"Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer, faktor global suhu muka laut dan anomali cukup hangat yang berpotensi memicu munculnya awan-awan konvektif di Sumatera Utara," kata Martha R Manurung kepada detikSumut, Kamis (23/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, berdasarkan analisis streamline terdapat belokan angin di wilayah Sumatera Utara khususnya di wilayah pantai barat, pegunungan, dan lereng barat Sumatera Utara. Begitu juga dengan kelembapan udara pada lapisan atas yang cukup tinggi, serta labilitas udara yang labil.
Atas fenomena tersebut, dapat memicu potensi awan hujan di wilayah Sumut. Sehingga menyebabkan terjadinya hujan sedang hingga lebat beserta petir dan angin kencang.
"Hal-hal tersebut memicu potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera Utara dan menyebabkan terjadinya hujan sedang hingga lebat disertai petir/angin kencang," ucapnya.
Sehingga diperkirakan dua hari ke depan saat siang hari, wilayah Karo, Dairi, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Pakpak Bharat, Humbahas, dan Kepulauan Nias mengalami hujan ringan hingga sedang. Sedangkan Langkat, Karo, Dairi, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Pakpak Bharat, Humbahas, dan Madina, diprakirakan mengalami hujan sedang hingga lebat pada malam harinya.
Hujan bersifat lokal masih berpotensi terjadi di Suamtera Utara khususnya di lereng timur. Hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian pegunungan, pantai barat, dan lereng barat yang dapat disertai badai guntur.
Sedangkan dari segi suhu udara, wilayah perkotaan diperkirakan akan mencapai suhu udara 33°C dan di wilayah pegunungan mencapai 28°C. Mengingat sebagian wilayah sudah memasuki musim kemarau sejak Februari 2023 yang lalu.
"Suhu udara di perkotaan dapat mencapai 33 celcius, dan di pegunungan dapat mencapai 28 celcius. Sebagian wilayah Sumatera Utara sudah memasuki musim kemarau sejak Februari 2023," ujarnya.
Berdasarkan data BMKG, Martha menuturkan cuaca di Sumut masih cukup labil dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sehingga dia mengimbau agar masyarakat dapat mengantisipasi kondisi cuaca tersebut.
"Sifat cuaca yang dinamis memungkinkan adanya potensi terjadinya gangguan cuaca di wilayah Sumatera utara dan dapat menyebabkan kondisi cuaca cukup labil yang dapat berubah sewaktu-waktu. Untuk itu, dihimbau kepada masyarakat untuk dapat mengantisipasi kondisi cuaca tersebut serta tetap menjaga kesehatan," tutupnya.
(astj/astj)