Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa? Ini Standar Aman dan Kemungkinan Risikonya

Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa? Ini Standar Aman dan Kemungkinan Risikonya

Felicia Gisela Sihite - detikSumut
Minggu, 19 Mar 2023 12:49 WIB
Ilustrasi puasa ibu hamil
Ilustrasi puasa ibu hamil. (Foto: iStockphoto)
Medan -

Keputusan untuk berpuasa Ramadhan selama hamil sebaiknya dibuat setelah berkonsultasi dengan dokter yang merawat. Ini karena keputusan untuk berpuasa atau tidak selama hamil sangat tergantung pada kondisi kesehatan ibu hamil, usia kehamilan, dan risiko komplikasi yang mungkin terjadi.

Beberapa wanita hamil mungkin merasa baik-baik saja untuk berpuasa selama bulan Ramadhan, tetapi yang lain mungkin dianjurkan untuk tidak berpuasa. Ini terutama berlaku untuk wanita hamil dengan kondisi kesehatan yang mendasar, seperti diabetes, hipertensi, atau riwayat keguguran.

Untuk itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk mempertimbangkan keadaan kesehatan mereka dan berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa atau tidak. Dokter dapat memberikan saran dan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan ibu hamil dan memberikan perawatan yang tepat jika diperlukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjawab itu, salah seorang dokter dari RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Surakarta, dr. Khadijah Nur Al Firdausi menjelaskan pada umumnya, puasa bagi ibu hamil aman untuk dilakukan. Namun pada beberapa kondisi, ibu dianjurkan untuk tidak berpuasa.

"Secara umum boleh melakukan puasa, prinsipnya aman untuk ibu hamil. Hanya saja, kalau sang ibu memiliki penyakit anemia atau diabetes gestasional (kehamilan) boleh dikonsultasikan dulu dengan dokter spesialis kandungan," jelas dr. Khadijah pada detikSumut, Minggu (19/3/2023).

ADVERTISEMENT

Penjelasan serupa diberikan oleh dokter dari Puskesmas Terjun Medan, dr. Tissa R. Hasibuan. Selama ibu hamil tidak mengalami kondisi yang memberatkan khususnya pada trimester pertama maka tidak akan terjadi masalah pada janin dalam kandungan.

"Puasa boleh dilakukan asal sang ibu sanggup dan tidak membahayakan diri serta janinnya. Kalau trimester pertama tidak terlalu berat seperti mengalami mual-mual, artinya sang ibu santai jadi tidak masalah karena puasa itu sendiri hanya mengatur jadwal makan dan minum," tambah dr. Tissa.

dr. Tissa mengatakan, ibu hamil yang menjalankan ibadah puasa harus lebih memperhatikan pola makan dan minum. Dia juga menyebutkan bahwa masalah yang paling dikhawatirkan terjadi pada ibu hamil ketika berpuasa adalah dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).

"Tentu pola makan dan minumnya sudah berbeda ya, apalagi saat ibu hamil berpuasa. Tetapi yang paling sering dikhawatirkan (terjadi) itu biasanya masalah dehidrasi," katanya.

Hal tersebut kemudian disetujui oleh dr. Khadijah yang kemudian turut serta membagikan tips pola makan dan minum yang baik bagi ibu hamil yang berpuasa.

"Makanan ibu hamil itu harus bernutrisi dan bergizi seimbang, terlebih saat berpuasa menjadi dibatasi sehingga benar-benar diatur dan diprogram. Menunya ada karbohidrat, protein, lemak yang tetap seimbang. Pengganti serat itu buah, sayur dan kacang-kacangan. Selain mendapat serat, buah juga bisa menambah cairan dan mikronutrien (vitamin dan mineral)," ujarnya.

"Untuk pola minumnya, selama berpuasa setiap harinya diusahakan minimal 10 gelas atau 2,3 liter air putih tetap terpenuhi. Jadi pembagian waktunya ketika sahur dan buka puasa. Hal tersebut kondisional tetapi bisa diterapkan dengan 2 gelas saat buka puasa, 2 gelas setelah salat maghrib, 2 gelas setelah salat tarawih, 2 gelas sebelum sahur dan 2 gelas menjelang subuh sebelum berpuasa," pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh Felicia Gisela Sihite, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads