Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memarahi Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Sumut Suherman hingga menyebutnya goblok. Pernyataan itu dinilai tidak pantas disampaikan oleh Edy di depan umum.
Akademisi dari Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Fernanda Putra Adela awalnya menilai jika pernyataan yang disampaikan Gubsu Edy itu sebagai bentuk kegelisahan terhadap kondisi UMKM di Sumut.
"Ada kegelisahan yg dirasakan Pak Edy terhadap kondisi UMKM sumut. Gubernur sepertinya sangat berkeinginan Sumut ini punya nilai positif lebih yang bisa dibanggakan secara nasional. Namun sebagai kepala daerah, Pak Edy punya keterbatasan dalam ide, gagasan dan inovasi, sehingga menganggap tugas melahirkan ide-ide, gagasan inovatif dan implementasinya itu sepenuhnya merupakan tanggung jawab bawahannya di OPD terkait," sebut Fernanda, Selasa (14/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fernanda kemudian menilai kondisi UMKM yang menjadi kegelisahan Gubsu Edy itu adalah tanggung jawab dari kepala dinas. Meski begitu, sebut Fernanda, tidak pantas Edy memarahi kepala dinas di depan publik.
"Pernyataan 'goblok' yang disampaikan Pak Edy kepada kepala dinasnya saya pikir tidaklah patut disampaikan dalam forum publik. Cukup Pak Edy sampaikan kepada publik bahwa di akhir sisa jabatannya, dia akan terus berupaya memajukan UMKM Sumut," sebut Fernanda.
Pernyataan itu, dinilai Fernanda, malah menunjukkan kemampuan dari Gubsu Edy sebagai pimpinannya.
"Tidak perlu menyalahkan bawahannya, karena kinerja kepala-kepala OPD menunjukkan kinerja serta kemampuan kepemimpinan seorang gubernur itu sendiri.
Para pejabat itu diseleksi dan diangkat oleh gubernur. Kalau dianggap kinerja mereka jauh dari target yg ditetapkan gubernur, silahkan saja diganti tanpa harus memaki," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubsu Edy memarahi Kadis Koperasi dan UKM Sumut Suherman. Salah satu yang menjadi persoalan adalah pelaku UMKM yang gaptek, Edy menyebut kepala dinas yang harus dimarahi terkait hal itu.
"Yang paling berdosa ini ketua koperasi dia tak pernah berpikir apa yang mau dibuat. Ini karena dimarah-marahi, goblok kau ini. Akhirnya dicari apa kelemahannya ternyata digitalisasi," kata Edy, Senin (13/3).
(afb/afb)