Giga Danuri (13), bocah asal Pulau Pinang, Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel) yang hilang tersapu arus deras banjir bandang di Sungai Lematang, ditemukan tewas. Dia ditemukan tewas di aliran sungai wilayah Ujan Mas, Muara Enim.
"Telah ditemukan mayat anak-anak bernama Giga Danuri usia 13 tahun dengan kondisi meninggal dunia di Sungai Lematang wilayah Ujan Mas," kata Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi kepada detikSumut, Kamis (9/3/2023).
Andi mengatakan jasad bocah itu ditemukan warga sekitar pukul 09.30 WIB tadi, dalam posisi hanyut terbawa arus. Warga yang melihat itu, kemudian langsung menolongnya dan membawa korban ke daratan. Saat ditemukan, korban mengenakan kaos warna merah dan bercelana dalam.
"Namun, saat diperiksa oleh warga yang menolongnya, ternyata korban telah meninggal dunia," katanya.
Saat ini, kata dia, jenazah korban sudah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Ujan Ma oleh warga setempat dan Polsek Gunung Megang. Orang tua bocah itu, juga telah datang dan memastikan memang benar korban merupakan anaknya, warga Pulau Pinang, Lahat yang dilaporkan hilang, sore kemarin.
"Sekarang orang tuanya sudah ada di Puskesmas Ujan Mas dan sudah memastikan memang yang bersangkutan betul hanyut kemarin," jelasnya.
Terkait bencana Banjir Bandang di Sungai Lematang Lahat saat ini, Andi sendiri memastikan wilayahnya sejauh ini tidak terdampak. Arus Sungai Lematang di wilayahnya, sejauh ini masih seperti biasanya.
"Situasi Sungai Lematang di sini nggak seperti (banjir bandang) di Lahat, di sini biasa saja," tutupnya.
Banjir Bandang di Lahat Hantam 4 Kecamatan
Banjir bandang yang melanda mengakibatkan 4 kecamatan terdampak, serta 2 kecamatan dilanda tanah longsor. Polisi pun memastikan sejauh ini situasi di sana kondusif.
"Untuk saat ini, situasi masih kondusif ya. Semua stakeholder sudah bergerak, membantu evakuasi pada masyarakat yang terdampak, baik dari Polri, TNI, BPBD, Pemda, semua sekarang sudah bergerak" ujar Kapolres Lahat AKBP Kunto Hartono dikonfirmasi, Kamis (9/3/2023).
Menurut Kunto, wilayah di Lahat yang terdampak banjir bandang di antaranya, Pulau Pinang tiga titik, Jarai, Kikim dan Mulak Sebingkai. Sementara untuk yang terdampak tanah longsor, yaitu di kawasan Gumay dan Mulak Ulu.
"Dari data sementara yang kita terima, untuk banjir itu sementara ada 4 kecamatan. Untuk yang tanah longsor, ini ada di dua kecamatan, dua desa," ungkapnya.
Banjir bandang yang membeludak sejak dini hari tadi itu, sempat mencapai ketinggian 4 meter. Namun saat ini,debit air sudah berangsur surut.
"Informasinya memang kurang lebih seperti itu (dini hari). Tapi sejauh ini tidak ada korban, debit air juga saat ini sudah mulai menurun. Kita masih menunggu laporan lebih lanjut dari tim di lapangan," katanya.
(dhm/dhm)