Santriwati yang hanyut di Sungai Parsariran, Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara belum juga ditemukan. Proses pencarian pun dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok.
"Pencarian yang dilakukan sejak pagi hingga sore hari ini dihentikan sementara dengan hasil korban belum ditemukan," kata Kepala Kantor Basarnas Medan, Budiono dalam keterangannya, Sabtu (4/3/2022).
Budiono mengatakan hari ini adalah hari kedua pencarian setelah santriwati bernama Sisra (14) itu dinyatakan hanyut terbawa arus sungai yang tiba-tiba membesar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Budiono, pencarian kepada santriwati itu hari ini dilakukan menggunakan perahu LCR milik Unit Siaga SAR Madina dan Perahu dari BPBD Tapanuli Selatan. Penyisiran dilakukan mulai dari lokasi awal korban hanyut menuju hilir sungai.
"Tim telah melakukan pencarian menggunakan perahu LCR sejauh 5,5 km menuju hilir sungai," sebut Budiono.
Karena pencarian hari ini belum membuahkan hasil, Budiono mengatakan pihaknya akan kembali melanjutkan pencarian pada Minggu (5/3). Lokasi pencarian akan diperluas agar menemukan korban.
"Besok akan dilanjutkan kembali dengan memperpanjang jarak penyisiran disepanjang Sungai Parsariran dengan harapan korban secepatnya ditemukan," sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak enam orang santriwati Pondok Pesantren Syekh Ahmad Basyir hanyut di Sungai Parsariran. Satu di antaranya dinyatakan tewas.
"Enam orang santri Ponpes Syekh Ahmad Basyir terbawa arus Sungai Pemandian Parsariran, satu tewas," kata Kapolsek Batang Toru, AKP Tona, Jumat (3/3).
Tona menyebutkan peristiwa itu terjadi Jumat (3/3) siang. Saat itu para santri tersebut sedang mandi-mandi di sungai.
Namun, tiba-tiba air sungai tersebut meluap hingga akhirnya menghanyutkan para korban. Dari keenam korban itu, empat di antaranya selamat, satu tewas dan satu korban lagi belum ditemukan.
(afb/afb)