Apa itu Sudut Pandang? Berikut Pengertian Sudut Pandang, Jenis dan Contohnya

Apa itu Sudut Pandang? Berikut Pengertian Sudut Pandang, Jenis dan Contohnya

Radja Malo Sinaga - detikSumut
Kamis, 02 Mar 2023 02:00 WIB
Berdiskusi dapat memberikan banyak pengetahuan baru dan sudut pandang yang beragam.
Ilustrasi sudut pandang. (Foto: Dok. Zenius)
Medan -

Sudut pandang adalah satu bangunan penting apabila Anda ingin membuat suatu karya sastra. Sebab, apabila sedang menulis karya sastra, pasti membutuhkan sudut pandang.

Biasanya, sudut pandang akan melekat kepada tokoh yang ada di dalam karya sastra. Untuk menjadikan tokoh itu hidup, sudut pandang sangatlah dibutuhkan.

Nah, bagi detikers yang sedang ingin menciptakan karya sastra, penting agaknya memahami seluk-beluk sudut pandang. Apa pengertian sudut pandang dan contohnya? Simak penjelasan berikut!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu Sudut Pandang?

Sudut pandang, menurut Heri Juahari (2013), disebut juga dengan sentra narasi yaitu penentu corak serta gaya cerita. Watak dan kepribadian dari pencerita ini kemudian akan banyak menentukan dongeng yang disajikan kepada pembaca.

Keputusan seorang pengarang dalam menentukan siapa yang menceritakan kisah kemudian menentukan apa yang terdapat dalam suatu cerita. Apabila pencerita berbeda, maka detail-detail dongeng yang dipilih nantinya juga akan berbeda.

ADVERTISEMENT

Sedangkan menurut Atar Semi (1988), sudut pandang merupakan titik kisah penempatan serta posisi pengarang dalam suatu cerita. Lebih detail, Atar Semi membagi sudut pandang menjadi empat jenis yakni:

  • Pengarang berperan sebagai tokoh utama
  • Pengarang berperan sebagai tokoh sampingan
  • Pengarang berperan sebagai orang ketiga
  • Pengarang berperan sebagai narator atau pemain.

Jenis-Jenis Sudut Pandang

Bagi detikers yang belum tahu, dalam sudut pandang terdapat empat jenisnya. Keempat jenis ini memiliki posisi yang berbeda-beda dalam penceritaan karya sastra. Adapun keempat jenis sudut pandang tersebut sebagai berikut:

1. Sudut Pandang Orang Pertama

Seperti namanya, sudut pandang orang pertama merupakan jenis sudut pandang yang memposisikan orang pertama sebagai tokoh utama. Sudut pandang orang pertama yang dihadirkan dengan "aku" akan mengatur pikiran, perasaan, serta tingkah laku, ataupun kejadiandalam cerita.

Namun detikers, ada juga sudut pandang orang pertama yang bukan menjadi tokoh sentral. Dalam hal ini, tokoh "aku" hanya pendukung ataupun tokoh tambahan (first personal peripheral). Kehadiran tokoh "aku" dalam suatu cerita juga berfungsi dalam memberikan penjelasan mengenai cerita kepada para pembaca.

2. Sudut Pandang Orang Kedua

Sudut pandang orang kedua kerap dikatakan sebagai sudut pandang yang susah. Penggunaan sudut pandang orang kedua sangat sulit diterapkan dalam menulis karya sastra yang panjang. Sudut pandang orang kedua diasumsikan dengan tokoh "kau".

3. Sudut Pandang Orang Ketiga

Apabila detikers sering membaca karya sastra, sudut pandang orang ketiga sangat sering dijumpai. Sudut pandang orang ketiga biasanya menggunakan kata ganti "dia", "ia", atau nama tokoh dalam bentuk jamak "mereka".

Dalam sudut pandang orang ketiga, memiliki sifatnya cendurung lebih lebar dan fleksibel. narator memiliki tiga perspektif bagaimana melihat penceritaan dalam sudut pandang orang ketiga yakni: terbatas, maha tahu, dan maha tahu terbatas.

4. Sudut Pandang Campuran

Sudut pandang terakhir ini merupakan gabungan antara jenis sudut pandang dalam suatu cerita pertama dan suatu cerita ketiga. Biasanya, pengarang yang menggunakan sudut pandang ini akan masuk ke dalam cerita (yang bukan sebagai tokoh utama) dan ada saatnya ia kemudian berada di luar cerita dan menjadi orang biasa.

Contoh Sudut Pandang

1. Contoh Sudut Pandang Orang Pertama

Kadang-kadang, untuk mengobati kejenuhan kelas di tengah jam pelajaran, sejenak kukeluarkan dan kumainkan biola. Kugesek tak lebih dari lima menit untuk para siswaku. Ketika pertama kali aku beraksi, mereka terheran-heran, mau apa guru baru ini? Ia bukan guru musik, apa mau bikin onar di kelas? Tampak pada wajah para remaja itu seakan-akan mereka kasak-kusuk demikian. Kumainkan lagu kanak-kanak yang tenang, Layang-layang. Mereka menyimak permainanku dan lambat-laun ketegangan pada wajah mereka tampak mengendur. Pelajaran geometri dilanjutkan.

Tak lebih dari lima menit. Biola kusimpan kembali dan berkata, "Oke, kita lanjut belajar." Ada yang tersenyum lega, sebagian setengah berteriak minta satu lagu lagi, ada yang bertepuk tangan. Setelah itu kelas hening kembali. Hanya suaraku yang terdengar atau siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaanku.(Kurnia JR - Lima Menit Biola di Kelas Matematika)

2. Contoh Sudut Pandang Orang Kedua

Ini merupakan hari pertama masuk kerja. Harus sempurna! Maka Sejak tiga sejam lalu, kau sibuk saja membolak-baliknya di depan cermin. Mengecek baju, rambut, hingga ke riasan di wajahmu. Lalu setelah kau memulaskan lipgloss sebagai sentuhan final yang kau rasa mampu memesona teman-teman barumu di kantor nanti, kau kemudian mengambil parfum.

Kau juga menyemprotkannya di belakang telinga, bagian pergelangan tangan, selangkangan, serta ke udara. Sedetik kemudian kamu melewati udara dengan aroma lili serta aroma lavender. Berharap agar wanginya menempel di rambut serta blazer barumu.(NovelThe Girls' Guide to Hunting and Fishing- Melissa Bank)

3. Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga

Pada tahun 1970-an, sebuah kapal penyeberangan terombang-ambing di tengah Danau Toba. Kapal itu berencana menyeberang dari Parapat ke Tomok. Air danau yang sebelumnya tenang mendadak beringas, siap menelan kapal kayu dua lantai itu.

Badai harus dihentikan. Jika tidak, mereka semua akan karam. Mata kapten kapal berhenti pada seorang perempuan. "Dia keturunan Sipanggoran," ujarnya. Perempuan Sipanggaron, terutama yang cantik, dipercaya akan dijadikan permaisuri oleh penunggu dasar Danau Toba. Badai akan datang untuk menjemputnya, membawanya ke dasar, jika ia berada di tengah Toba. Kapten membuat perempuan itu cacat demi menghentikan badai.

Tiga puluh tahun kemudian, keturunan perempuan Sipanggaron itu kembali ke danau, mencari celah untuk membalas dendam. (Muram Batu - Tepi Toba)

4. Contoh Sudut Pandang Campuran

"Sudah kamu tidak usah repot-repot lari, aku tidak akan mengejarmu." Sosok yang mematung kurang dari dua meter di hadapanku itu terperangah. "Kau bisa lihat sendiri kan, tubuhku sudah segemuk ini."

Si Gembel, begitulah aku biasa menyebutnya, diam di tempat. Kedua bola matanya yang lancip bergerak-gerak panik.
"Tidak usah lari," kataku lagi. Sejenak aku lemparkan tatapan pada keranjang sampah yang telah berhamburan isinya di sebelah si Gembel. Lalu aku menatapnya kembali. "Aku cuma ingin ngobrol."(detikHot)

Demikian informasi terkait sudut pandang, mulai dari pengertian, jenis, dan contohnya. Semoga bermanfaat detikers!




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads