Safari politik Anies Baswedan ke Lampung diwarnai penolakan. Sejumlah spanduk dan banner berisi penolakan terhadap Anies terpampang di pinggir jalan di Bandar Lampung dan Lampung Selatan.
Partai NasDem sebagai partai yang pertama mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 merespons santai kemunculan spanduk-spanduk itu. DPW Partai NasDem Lampung menilai itu bagian dari dinamika politik.
"Kami menganggapnya hal yang biasa saja, apalagi bakal calon yang partai usung ini adalah sosok Anies Baswedan. Mendukung Anies diibaratkan mengambil jalan yang terjal untuk sampai ke puncak," kata Wakil Ketua Bidang Media dan Informasi DPW NasDem Lampung, Rachmat Husein, Sabtu (25/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Husein, pihaknya tidak terlalu menanggapi secara berlebihan terhadap banyaknya banner yang tersebar di Lampung Selatan dan Bandar Lampung. Apalagi sampai melapor ke polisi.
"Kami anggap itu bagian dari orang-orang yang memang tidak menginginkan Anies untuk jadi Presiden. Maka kami tidak menanggapi hal itu secara berlebihan," ujarnya.
"Sesuai dengan cita-cita Pak Anies tadi dalam sambutannya, akan memberikan rasa keamanan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,"tandasnya.
Sebelumnya, sejumlah spanduk dan banner berisi penolakan terhadap kedatangan Anies Baswedan muncul di beberapa titik di Lampung Selatan. Belum diketahui siapa pelaku yang memasang spanduk itu.
Pantauan detikSumut di Jalan Branti, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (25/2/2023) ada satu spanduk yang menyebut Anies didukung kelompok intoleran. Spanduk itu berisi tulisan provokasi.
"Waspada!! Tolak Presiden yang Didukung Kelompok Intoleran. #tolakcapresintoleran #tolakcaprespenipu," demikian tulisan di spanduk itu.
Kemudian, pada banner lainnya tampak foto Anies mengenakan peci hitam dengan lambang khilafah.
"Tolak Calon Presiden Yang Mendukung Negara Khilafah. #tolakcapresintoleran #tolakcaprespenipu," tertulis pada salah satu poster.
(dpw/dpw)