Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan ada dua peristiwa di dunia ini yang nyaris membuat manusia punah, salah satunya adalah letusan Gunung Toba. Lantas seberapa dahsyat letusan Gunung Toba?
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikSumut dari berbagai sumber, Gunung Toba meletus sebanyak tiga kali. Namun, yang paling dahsyat adalah letusan yang ketiga pada 74 ribu tahun lalu.
Letusan ini mencapai level 8 skala VEI (Volcanic Explosivity Index), inilah salah satu letusan supervolcano yang pernah terjadi di bumi. Setidaknya 2.800 kilometer kubik material yang ditumpahkan saat letusan Gunung Toba Supervulcano tersebut dan menyebar ke seluruh atmosfer bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimana 800 kilometer kubik merupakan material lava dan 2.000 kilometer kubik merupakan abu vulkanik. Diperkirakan lava tersebut menyebar ke hampir seluruh wilayah Sumatera Utara saat ini.
Beberapa ahli mengungkapkan telah menemukan jejak-jejak batuan hasil erupsi letusan Gunung Toba di berbagai belahan bumi. Bahkan batuan tersebut ditemukan hingga di Greenland, wilayah kutub Utara.
Bukti-bukti riset mencakup debu sampel penelitian yang ditemukan di lokasi daratan India, Samudera Hindia, Teluk Benggali, laut China Selatan hingga Afrika Selatan. Digambarkan dahsyatnya letusan Gunung Toba tersebut membuat partikel abunya di atmosfer setebal 400 meter.
Ketebalan abu tersebut mengakibatkan sinar matahari terhalangi ke bumi. Malapetaka itu akhirnya mengakibatkan musim dingin selama enam tahun di bumi dan mempengaruhi iklim bumi sampai seribu tahun kemudian.
Di akhir tahun 1990-an, antropolog Stanley Ambrose menyimpulkan, akibat musim yang terjadi sudah menyusutkan populasi manusia di bumi. Diperkirakan hanya 2 ribu hingga 20 ribu manusia saja yang bertahan hidup saat itu.
Nah gimana menurut mu detikers? Seram kan kedahsyatan letusan Gunung Toba yang menjadi cikal-bakal Danau Toba saat ini. Bahkan letusan Gunung Toba disebut sebagai supervulcano terbesar di dunia yang pernah terjadi.
(dpw/dpw)