Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan soal prediksi cuaca selama F1H2O atau F1 Powerboat di Danau Toba, tepatnya di Balige, Toba, Sumatera Utara. BMKG memprediksi pagi hingga sore, cuaca Danau Toba berawan.
"Jadi di sini ada display kondisi cuaca, jadi kalau kita lihat kondisi saat ini memang berawan dan memang dari pagi ke sore itu berulang berawan," kata Sub Koordinator Bidang Analisis dan Prediksi Klimatologi Maritim BMKG Pusat, Furqon Alfahmi saat di Balige, Jumat (24/2/2023).
Selain itu, hujan ringan hingga sedang juga berpotensi terjadi di Balige. Hujan ringan itu diprediksi sore hingga menjelang malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian peluang hujan ringan hingga sedang terjadi pada saat sore hingga menjelang malam hari," ujarnya.
Dari segi ketinggian gelombang di Danau Toba, Furqon menyebutkan masih relatif rendah dengan ketinggian 0,1 hingga 0,4 meter. Ketinggian gelombang tersebut mendukung untuk gelaran F1H2O. Cuaca seperti ini diprediksi akan berlangsung hingga gelaran F1H2O pada Sabtu dan Minggu nanti.
"Kalau kita lihat tinggi gelombang, tinggi gelombang di Danau Toba cukup rendah ya, 0,1 hingga 0,4 meter, jadi memang cukup mendukung untuk acara ini dan cuaca seperti ini juga akan berlaku hingga tiga hari ke depan," sebutnya.
Namun BMKG terus melakukan pemantauan cuaca. Jika ada awan yang berpotensi menurunkan hujan di Balige, maka mereka akan melakukan penaburan garam ke awan tersebut.
"Kita akan memantau awan sejak pagi hari, jadi kalau ada potensi awan yang dari pagi hari bertumbuh maka kita akan tuai awan tersebut dengan menebar garam, jadi dari pagi sudah," jelasnya.
Teknologi modifikasi cuaca (TMC) tersebut akan dilakukan dengan bekerja sama dengan BRIN. Dengan menerbangkan pesawat untuk menaburkan garam di awan yang berpotensi menurunkan hujan, sehingga hujan tersebut akan turun di luar Balige.
"Untuk TMC tersebut bekerjasama dengan BRIN, jadi kita menerbangkan pesawat untuk menebarkan garam, sehingga kejadian kejadian hujan yang akan memasuki Balige ini di Danau Toba akan coba kita kurangi dengan menaburkan garam tersebut," ucapnya.
Penerapan TMC tersebut tergantung kondisi cuaca ke depan. Jika memang perlu dilakukan penaburan garam, maka pesawat akan didatangkan dari Bandara Lanud Suwondo di Medan.
"Kalau pesawat sendiri dari Medan, dari Bandara Lanud Suwondo, jadi untuk penyemaian itu situasional ya, kalau kita ada awan yang signifikan akan kita semai, kalau tidak ada maka tidak kita lakukan," tutupnya.
(nkm/nkm)