Tiru Yesus Puasa 40 Hari, Pendeta di Mozambik Afrika Tewas

Internasional

Tiru Yesus Puasa 40 Hari, Pendeta di Mozambik Afrika Tewas

Tim detikNews - detikSumut
Sabtu, 18 Feb 2023 04:00 WIB
Pendeta di Afrika meninggal setelah mencoba puasa 40 hari meniru Yesus
Pendeta di Afrika meninggal setelah mencoba puasa 40 hari meniru Yesus. (Foto: BBC Magazine)
Medan -

Seorang pendeta di Mozambik, Afrika meninggal dunia setelah mencoba puasa selama 40 hari. Dia melakukan aksi itu untuk meniru perbuatan Yesus dalam Alkitab.

Dilansir detikNews dari BBC, pendeta tersebut bernama Francisco Barajah. Dia merupakan pendiri Gereja Evangelis Santa Trindade.

Setelah 25 hari berpuasa tak makan tak minum, Francisco mulai lemas dan tak bisa berdiri. Dia kehilangan berat badan, anemia akut dan masalah dalam organ pencernaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat dibawa ke rumah sakit atas desakan dari kerabat dan pengikutnya, dia sudah dalam kondisi kritis. Tenaga medis berupaya memberikannya cairan melalui infus ke dalam tubuhnya, akan tetapi upaya ini sudah terlambat. Barajah meninggal pada Rabu (15/02).

Pendeta Francisco Barajah juga merupakan seorang guru bahasa Prancis di Kota Messica, Provinsi Manica - yang berbatasan dengan Zimbabwe.

ADVERTISEMENT

Jemaat Gereja Santa Trindade mengatakan, berpuasa adalah hal yang biasa dilakukan pendeta dan pengikutnya, tapi tak sampai selama itu.

Saudara sang pendeta, Marques Manuel Barajah mengatakan kerabatnya itu sedang menjalani puasa. Namun, ia membantah diagnosis mengenai kematian saudaranya itu. "Yang benar adalah saudara saya ini menderita tekanan darah rendah," katanya.

Seperti dikisahkan dalam Alkitab Injil Matius, Yesus Kristus berpuasa selama 40 hari di padang pasir.

Perbuatan ini kemudian kerap ditiru sejumlah umat Kristen. Namun, sejumlah orang yang melakukannya justru meninggal dunia.

Pada 2015, seorang pria Zimbabwe meninggal setelah 30 hari berpuasa, menurut media setempat. Pada 2006, ahli forensik di Inggris menemukan seorang perempuan meninggal saat menjalani puasa serupa di London.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads