Heboh Aliran Sesat Bikin Ritual Dijilat Anjing di Tangerang, Begini Faktanya

Heboh Aliran Sesat Bikin Ritual Dijilat Anjing di Tangerang, Begini Faktanya

Tim detikNews - detikSumut
Kamis, 16 Feb 2023 17:23 WIB
Diduga aliran sesat di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten.
Diduga aliran sesat di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten. (Foto: dok. Antara)
Tangerang -

Sekelompok warga diduga menganut aliran sesat bikin ritual di depan 'makam' dan dijilat anjing muncul di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten. Setelah diselidiki, makam itu merupakan replika atau buatan.

"Kami melihat langsung tempat ritual seperti apa dan betul di situ ada makam (tempat dijadikan ritual)," kata Camat Cisoka Encep Sahayat dilansir detikNews dari Antara, Kamis (16/2/2023).

Kelompok warga yang diduga penganut aliran sesat itu ditemukan setelah ramai beredarnya cuplikan video di media sosial (medsos) terkait praktik ritual keagamaan yang dilakukan sekelompok warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah ditelusuri, di lokasi tempat pemimpin aliran itu ditemukan sebuah ruangan yang berisikan makam di dalamnya. Namun, setelah dicek, dipastikan makam tersebut adalah buatan pimpinan aliran tersebut bernama Aliyudin.

"Dipastikan itu bukan makam sungguhan. Karena itu buatan sendiri dari Aliyudin. Dan setelah itu mereka pun melakukan pembongkaran," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pihak Forkopimcam Cisoka selanjutnya berkoordinasi dengan sejumlah tokoh agama dan meminta praktik tersebut dihentikan. Alhasil, pelaku menyadari bahwa yang dilakukan itu salah. Mereka pun bersedia menghentikan kegiatan ritual tersebut.

"Yang bersangkutan (pelaku) menyadari apa yang dilakukannya itu tidak sesuai dengan kaidah Islam sebagai mana seharusnya dilakukan itu. Selanjutnya, setelah mendengarkan beberapa pendapat dia bersedia untuk menghentikan kegiatan ritual tersebut," ungkap dia.

MUI Tangerang Turun Tangan

Selanjutnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melakukan pembinaan terhadap kelompok tersebut. MUI memberi pemahaman agar kelompok tersebut tidak menyimpang dari ajaran Syariat Islam Ahli Sunnah Waljamaah.

"Yang pasti sampai hari ini, pengikutnya dari wilayah Balaraja, Cisoka, itu dalam tahap pembinaan majelis ulama. Makanya sampai sekarang juga masih dipantau dan dibina," kata Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang Nur Alam.

Kemudian, kelompok tersebut juga sudah diminta membuat pernyataan yang mengakui salah dalam memahami ajaran agama Islam. Kelompok tersebut juga telah berjanji tidak akan melakukan hal itu lagi dan meminta maaf kepada masyarakat.

"Dan atas kekeliruannya itu juga mereka sudah mengakui kesalahannya dan mengakui kekeliruannya, dan sudah meminta maaf kepada masyarakat," katanya.

Sebelumnya, warga Cibugel telah dihebohkan munculnya video aliran yang diduga sesat itu. Dalam video, tampak ritual doa di depan sebuah makam.

Dalam tayangan video itu juga terlihat adanya seekor anjing berwarna hitam yang hadir dalam ritual doa tersebut. Bahkan, beredar isu di tengah masyarakat jika para peziarah yang ingin turut serta dalam ritual sesat tersebut harus dijilat terlebih dahulu oleh seekor anjing tersebut.

Parahnya lagi, para peziarah harus mengucapkan kalimat zikir secara terbalik dari astaghfirullahaladzim menjadi haladzimastagfirullah.




(dhm/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads