"Pj belum mampu memperbaiki kondisi Aceh ditingkat nasional sehingga perlu dievaluasi. Saya memastikan Gerindra akan mendapatkan dukungan dari fraksi-fraksi lain terhadap sikap ini. Ditunggu saja," kata Safaruddin dalam keterangannya, Kamis (9/2/2023).
Safaruddin menjelaskan, pihaknya memiliki beberapa alasan memberikan rapor merah kepada Marzuki sehingga perlu dievaluasi. Salah satunya, Marzuki dinilai belum mampu merealisasikan komitmennya dengan DPRA untuk menjawab tantangan Aceh.
"Salah satu hal yang utama adalah semangat untuk mencari solusi terhadap turunnya penerimaan dana otsus Aceh yang kini hanya tinggal 1 persen," jelasnya.
Persoalan lainnya, kata Safaruddin, Marzuki kerap berjanji akan melobi pemerintah pusat untuk membawa anggaran dengan tujuan menopang dana Otsus. Namun hingga kini, janji itu disebut belum ada yang terealisasi.
Politikus Partai Gerindra itu juga menilai Marzuki kurang memahami skema pembangunan Aceh sesuai kondisi hari ini. Beberapa persoalan Tanah Rencong adalah masalah kemiskinan, pendidikan dan kesehatan yang masih di bawah rata-rata nasional.
"Terkesan dalam proses pembahasan dengan DPRA pihak pemerintah hanya mengejar realisasi anggaran untuk ditekan bukan kemanfaatannya," jelas Safaruddin.
(agse/dpw)