Apa Terapi untuk Pedofil seperti Wanita Muda Predator 17 Anak di Jambi?

Apa Terapi untuk Pedofil seperti Wanita Muda Predator 17 Anak di Jambi?

Raja Malo Sinaga - detikSumut
Kamis, 09 Feb 2023 02:00 WIB
Ilustrasi Pencabulan Anak. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Ilustrasi pencabulan anak. (Foto: Andhika Akbarayansyah)
Medan -

Bahaya pedofilia terus mengintai di lingkungan sekitar. Terbaru, wanita muda di Jambi, Yunita Sari Anggraini diduga melakukan pelecehan seksual kepada 17 anak.

Ibu muda predator anak-anak itu diduga mengidap pedofil. Pedofilia secara harfiah bentuk kelainan seksual yang meliputi nafsu seksual terhadap anak-anak maupun remaja di bawah 14 tahun.

Belum ada penelitian medis yang lengkap terkait pedofilia. Namun begitu, pedofilia telah bisa diidentifikasi dan ditemukan cara pengobatannya. Apabila nantinya YS dinyatakan mengidap pedofilia, maka berikut penanganan yang akan diberikan oleh psikiater. Simak selengkapnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu Pedofilia

Laman Halodoc menjelaskan, pedofilia adalah bentuk kelainan seksual yang meliputi nafsu seksual terhadap anak-anak maupun remaja di bawah 14 tahun. Kelainan ini termasuk sebagai masalah kesehatan yang berkaitan dengan mental atau kejiwaan.

Sementara itu, pedofil merupakan sebutan untuk pelakunya. Seseorang dianggap sebagai pedofil jika dirinya berusia tak kurang dari 16 tahun dan mengalami kelainan tersebut minimal selama 6 bulan. Pengidap pedofilia biasanya mencapai keintiman seksual melalui manipulasi alat kelamin yang dimiliki anak-anak.

ADVERTISEMENT

Selain itu, penetrasi penis sebagian atau seluruhnya terhadap organ kelamin anak juga termasuk sebagai keintiman seksual bagi pengidap pedofilia. Dalam banyak kasus, tak jarang pengidap kelainan seksual ini memaksa anak-anak agar melakukan oral genital.

Banyak temuan menunjukkan bahwa sebagian besar pedofil adalah laki-laki. Sementara itu, terkait penyebab pedofilia hingga saat ini belum dapat diketahui dengan pasti.

Masalah psikologis tersebut mendapatkan perhatian baru hari ini saja. Namun demikian, banyak risiko yang bisa ditimbulkan oleh pedofilia.

Faktor Risiko Pedofilia

Seperti penyebab munculnya pedofilia, faktor yang meningkatkan risiko seseorang menjadi pedofil hingga saat ini belum bisa dipastikan. Kendati demikian, ada dugaan gangguan mental tersebut disebabkan oleh:

1. Pernah mengalami pelecehan seksual saat usia anak-anak dan menjadi trauma tersendiri.

2. Terdapat gangguan perkembangan saraf, otak, hingga kelainan hormon

3. Kurang dari enam tahun pernah mengalami cedera bagian kepala

4. Mempunyai orang tua, khususnya ibu, yang mengidap gangguan psikiatri

5. Adanya tingkat IQ yang rendah.

Penanganan untuk Pedofil

Melansir laman Alodokter, berikut dipaparkan terkait penanganan untuk pedofil. Nantinya, penanganan untuk pedofil ini bertujuan agar pengidap mampu mengelola perasaan dan ketertarikannya terhadap anak kecil.

Penanganan ini pastinya harus dilakukan oleh pihak medis yang memiliki latar belakangan yang sesuai. Berikut cara-cara penanganan untuk pedofil!

1. Terapi perilaku Kognitif

Terapi menjadi salah satu poin utama dalam penanganan untuk pedofil. Terapi yang dimaksud merupakan satu bentuk terapi bicara dengan tujuan untuk memodifikasi pikiran dan perasaan seorang pedofil.

Penerapan terapi perilaku kognitif diberlakukan untuk menciptakan dan meningkatkan empati pelaku pedofilia terhadap anak-anak korban yang mengalami kekerasan seksual. Dengan terapi ini, pelaku pedofilia tidak lagi terdorong melakukan tindakan yang serupa.

Selain itu, terapi ini membuat pedofilia dapat mengantisipasi situasi yang bisa meningkatkan risiko pelecehan seksual terhadap anak dan bagaimana cara menghindari atau mengalihkan keinginan seksualnya dengan sesuatu yang lebih positif.

2. Obat-obatan

Meski telah dilakukan terapi, penanganan bagi pedofilia juga harus dibantu dengan obat-obatan. Psikiater nantinya meresepkan obat-obatan, seperti medroxyprogesterone acetate dan leuprolide acetate.

Obat-obatan tersebut diberikan untuk menekan produksi hormon testosteron, sehingga gairah seksual pelaku pedofilia bisa menurun.

Banyak kasus terjadi bawah penanganan terhadap pedofil dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Keberhasilan dalam penanganan tersebut juga bergantung pada orang itu sendiri.

Hasil terbaik bisa didapatkan jika penderita pedofil secara sukarela dan bersungguh-sungguh menjalani seluruh rangkaian perawatan dan pengobatan yang diberikan untuknya.

Meski kebanyakan perbuatan pedofil mengerikan dan tidak bisa diterima, ingatlah bahwa ada juga pedofil yang merasa frustrasi dengan perasaan yang ada di dalam dirinya dan tahu bahwa hal ini salah, tetapi kesulitan dalam menahannya.




(dpw/dpw)


Hide Ads