Tanggal 14 Februari tiap tahunnya selalu diperingati sebagai hari Valentine atau hari kasih sayang. Sebenarnya sejak kapan 14 Februari diperingati sebagai hari kasih sayang?
Dosen Antropologi Universitas Negeri Medan, Erond L Damanik mengatakan tanggal 14 Februari mulai diperingati sebagai hari Valentine sejak abad ke-15.
"Itu kan sejak abad ke-15 di Italia (tanggal 14 Februari mulai diperingati sebagai hari kasih sayang)," kata Erond L Damanik, kepada detikSumut beberapa waktu yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah itu bermula saat seorang Pastor bernama Santo Valentinus menentang kebijakan dari penguasa saat itu, Kaisar Cladius II. Sehingga dia dipenjara dan akhirnya dihukum mati.
"Jadi Valentinus itu kan dipenjara karena dianggap melawan institusi, dia kan seorang pastor tapi karena dia melawan institusi jadi dia ditangkap dan dipenjara sampai dihukum mati," ujarnya.
Namun dari dalam penjara, Valentinus tetap menyiarkan agar orang-orang berbuat kebaikan, saling mengasihi. Demikian tertulis dalam surat-suratnya saat itu.
"Tapi sebelum dia dihukum mati, dia tetap mengabarkan kebaikan dari penjara, menyurati orang-orang dari penjara untuk saling mengasihi, untuk saling berbuat baik gitu, kan inti surat-suratnya itu begitu," bebernya.
Sekitar 200 tahun setelah Valentinus dihukum mati, orang-orang saat itu membaca dan mengkaji surat-suratnya. Ternyata surat tersebut mengabarkan kebaikan dan kasih sayang.
"Setelah dia dihukum mati, surat-suratnya itu kemudian dibaca oleh orang-orang pengkaji 200 tahun setelah itu, ternyata dia bukan pengkhianat bukan ini segala macam," ucapnya.
Sehingga pada akhirnya, 14 Februari diperingati sebagai hari Valentine atau hari kasih sayang sampai saat ini.
"Jadi atas momen tersebut diperingatilah tanggal kematiannya itu sebagai hari Valentine, hari kasih sayang," ucapnya.
Erond menyebutkan, di Indonesia sendiri 14 Februari mulai dirayakan sebagai hari Valentine saat Belanda menjajah Indonesia. Orang-orang Belanda saat itu merayakan hari Valentine setiap tahunnya.
"Masuk ke Indonesia ini kan sejak penjajahan Belanda, jadi kultur orang-orang Eropa yang saat itu berkuasa di Indonesia itu yang membawa perayaan itu pindah ke Indonesia," ujarnya.
Sejak saat itulah masyarakat Indonesia mulai mengenal dan merayakan 14 Februari sebagai hari Valentine atau kasih sayang.
"Kemudian masyarakat Indonesia mengadopsi dan menerimanya, sehingga perayaan itu muncul di Indonesia," sebutnya.
Secara Internasional, hari Valentine dijadikan sebagai momen untuk saling mengasihi hingga saling menghormati. Hal itu merujuk pada poin yang diperjuangkan oleh Valentinus semasa hidupnya yang akhirnya menyebabkan dia dihukum mati.
"Valentine itu kan secara internasional dibilang hari kasih sayang, momennya itu ya saling mengasihi saling menyayangi, saling menghormati, ya bagian dari toleransi juga lah," jelasnya.
"Karena kalau merajuk aspek history nya misalnya, si Valentinus itu kan orang yang terpenjara karena aktivitas yang dia lakukan keagamaan yang dia lakukan," imbuhnya.
Namun saat ini, banyak yang memplesetkan hari Valentine tersebut sebagai momen bagi orang yang pacaran untuk melakukan hubungan badan. Padahal hal itu menyimpang dari makna awal hari Valentine itu sendiri.
"Saya hanya ingin menegaskan bahwa kalau hari kasih sayang itu diplesetkan bagi orang yang berpacaran untuk melakukan hubungan intim, itu sama sekali menyimpang dari makna awal hari Valentine ini," tutupnya.
(afb/afb)