Jalan nasional Banda Aceh-Medan persisnya di kilometer 80 Kabupaten Pidie ambles. Polisi merekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup.
Jalan ambles di kawasan Simpang Beutong membuat arus lalu lintas macet parah. Kemacetan terjadi karena hanya sebelah ruas jalan yang dapat dilalui.
"Masih dapat dilewati walau dengan sistem buka tutup dan saat ini sedang dalam pengerjaan," kata Kasat Lantas Polres Pidie Iptu Mahruzar Hariadi saat dimintai konfirmasi detikSumut, Kamis (26/1/2023).
Tim Geologi Dinas ESDM Aceh sudah turun ke lokasi untuk mengecek jalan ambles tersebut. Di sana diketahui ada enam titik yang mengalami pergeseran tanah.
Kepala Dinas ESDM Aceh Mahdinur, mengatakan faktor yang menyebabkan terjadinya pergerakan tanah karena jenis batuan pada lokasi berupa satuan tuf. Satuan tuf disebut mengandung lempung yang mudah menyerap air.
"Lempung akan mengalami pengembangan (swelling) saat menyerap air sehingga membuat ikatan antar butir menjadi tidak stabil. Batuan ini juga bersifat lepas dan belum terkompaksi sehingga rentan terhadap longsor. Selain itu curah hujan yang tinggi menyebabkan material menjadi lebih berat yang meningkatkan beban sehingga terjadi gerakan tanah," jelas Mahdinur dalam keterangannya.
Menurutnya, faktor lain adalah kestabilan lereng. Dia menyebutkan, lereng memiliki kemiringan yang curam, sehingga ketika ikatan antar butir tidak stabil dan kemiringan yang curam maka menyebabkan pergerakan tanah.
Mahdinur mengimbau masyarakat agar berhati-hati ketika melewati jalan di lokasi tersebut terutama pada saat hujan dengan intensitas tinggi.
"Selain itu, untuk mengurangi resiko longsor di kemudian hari perlu dilakukan kajian mitigasi bahaya longsor untuk jangka menengah dan jangka panjang agar kejadian longsor dapat diminimalisir seperti melakukan penguatan tebing di sekitar ruas jalan serta penanganan yang tepat pada ruas-ruas jalan dengan resiko longsor," jelasnya.
Simak Video "Parade Gajah, Pawai untuk Meriahkan Pekan Kebudayaan Aceh"
[Gambas:Video 20detik]
(agse/astj)