BPBD Padang Pariaman, Sumatera Barat melaporkan 13 dari 17 kecamatan di daerah itu terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Musibah terjadi pada 44 titik yang ada di 22 Nagari.
"Memang (kali) ini luar biasa kejadiannya. Dari bencana hidrometeorologi yang terjadi di daerah kita ini tercatat dalam data sementara tersebar 44 titik terdampak kejadian. 44 titik tersebut tersebar di 13 kecamatan dari 17 kecamatan yang ada di Padang Pariaman," kata Kepala Badan Pelaksana (Kalaksa) BPBD Padang Pariaman, Budi Mulya kepada detikSumut, Selasa (24/1/2023).
Ia menjelaskan, longsor antara lain terjadi di Kecamatan Enam Lingkung, VII Koto Padang Sago, Lubuk Alung, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung dan V Koto. Selain longsor, juga terjadi banjir yang melanda sejumlah tempat, seperti Kecamatan Batang Anai, Ulakan Tapakis, 2 x 11 Enam Lingkung, Lubuk Alung, Nan Sabaris, Sintuak Toboh, V Koto, VII Koto, Anam Lingkuang dan Kayu Tanam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir menyebabkan akses jalan di sejumlah titik mengalami gangguan. Banjir dan tanah longsor terjadi sejak Senin kemarin, dipicu hujan lebat yang terjadi sejak siang.
Meski sudah berangsur surut, namun ketinggian air pada Selasa (24/1/2023) sore ini masih bertahan hingga setengah meter lebih.
"Laporan sementara, ada 3000-an orang yang harus mengungsi ke tempat tinggal saudaranya atau ke tempat yang lebih aman," kata Budi.
Musibah itu juga menyebabkan dua orang tewas dan lima lainnya mengalami luka serius. Seluruh korban sudah berhasil dievakuasi.
"Lima korban luka berat sudah dibawa ke rumah sakit dan saat ini dirawat di RSUD Padang Pariaman. Yang meninggal sudah berada di rumah duka untuk dimakamkan," kata Budi lagi.
(afb/afb)