Dukungan Jokowi Dinilai Penting Bagi Kemenangan Capres di 2024

Dukungan Jokowi Dinilai Penting Bagi Kemenangan Capres di 2024

Raja Malo Sinaga - detikSumut
Senin, 23 Jan 2023 22:59 WIB
Jokowi
Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Medan -

Nama Ganjar Pranowo, Parbowo Subianto, dan Anies Baswedan berada di posisi teratas bakal calon presiden di 2024 dalam sejumlah lembaga survei. Nama-nama ini dinilai akan lebih kuat jika mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi.

Pengamat politik dan akademis Universitas HKBP Nommensen, Dimpos Manalu mengatakan ada empat faktor yang bisa mendorong para kandidat itu akan menang di Pilpres 2024 nanti.

"Bagaimanapun saat ini, masih terlalu sulit menentukan siapa yang akan menang. Tapi ada beberapa faktor yang bisa dijadikan landasan untuk memenangkan suara di Sumut," kata Dimpos Manalu kepada detikSumut, Senin (23/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di awal, Dimpos Manalu mengatakan bahwa partai koalisi yang memberikan dukungan menjadi salah satu faktor yang akan menentukan pertarungan pemilihan presiden 2024.

"Saat ini, kan, masih tidak jelas siapa mendukung siapa. Jadi belum bisa diprediksi pasti siapa yang akan kuat di Sumut bahkan nasional," katanya.

ADVERTISEMENT

"Selain itu, yang kedua ada faktor wakil. Ini sangat penting," sambungnya.

Dimpos Manalu menilai bahwa masyarakat harus berkaca kepada dua pemilu terakhir. Presiden Jokowi pada 2014 menurut Dimpos Manalu tidak sekuat tahun 2019 ketika Presiden Jokowi menggaet Ma'aruf Amin sebagai wakilnya.

"Ini kan jadi titik krusial karena ada faktor politik religius di dalam pemilihan wakil," jelasnya.

Sedangkan dua alasan lain yang menjadi penentu berfokus kepada sosok Presiden Jokowi. Dimpos menjelaskan kekuatan Presiden Jokowi begitu kuat.

"Pak Jokowi ini kan sangat penting. Ke mana nantinya dia akan memihak. Pendukung dan masyarakat yang merasa kinerjanya selama dua periode sangat memuaskan pasti memihak pilihan Pak Jokowi di 2024 nanti," terangnya.

Presiden Jokowi juga memiliki figur sumber daya politik. Dimpos Manalu mengatakan banyak pejabat plt di tiap daerah yang habis masa jabatannya adalah pilihan pemerintah pusat.

"Ada banyak, 200 lebih pejabat mulai dari bupati, walkot, hingga gubernur atas perintah dari pusat. Seperti Plt Gubernur DKI Jakarta," jelasnya.

"Kan dari situ ada kecenderungan tidak mungkin program Jokowi tidak dijalankan oleh para plt. Dan ini juga berhubungan atas faktor terakhir," sambungnya.

Dalam pertarungan 2024 nanti, Dimpos menilai pasangan yang terang-terangan menyampaikan menolak melanjutkan program Presiden Jokowi yang belum selesai tidak akan mendapat dukungan dari para pendukung Presiden Jokowi.

"Misalnya ada pasangan yang menolak pembangunan insfratuktur yang telah dijalankan Pak Jokowi, bisa dipastikan pasangan itu tak mendapatkan suara dari pendukung Presiden Jokowi," tutupnya.




(afb/afb)


Hide Ads