Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku benci dengan kegiatan OKP yang berbau premanisme. Ikatan Pemuda Karya (IPK) Sumatera Utara tak sepakat dengan ucapan itu.
"Saya menentang keras statemen itu, LBH IPK Sumut menentang itu," kata Direktur LBH IPK Sumut, Dwi Ngai Sinaga, Senin (23/1/2023).
Menurut Dwi keberadaan OKP itu dilindungi oleh undang-undang. Dwi menyebutkan, pungli dilakukan oleh oknum namun seolah-olah merupakan perilaku seluruh OKP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap organisasi itu dilindungi oleh undang-undang, tidak ada yang berkedok-kedok, namun apabila salah satu oknum yang melakukan itu, jangan diuniversalkan," sebutnya.
"Contoh perkara (Ferdy) Sambo lah, apakah langsung kita bilang instansi Polri tidak beres? Di situ saya tidak sepakat," imbuhnya.
Dia juga meminta agar saat seperti menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut membenci kegiatan OKP. Namun saat kontestasi politik, malah bergabung dengan OKP.
"Jangan pula wali kota bilang gitu, tapi pas pemilihan nanti dia bergabung dengan OKP, gitu lo, nggak benar juga kan. Bisa kita tunjukkan ketika dia pemilihan kemarin dia dengan OKP," ujarnya.
Dwi juga meminta agar apabila ada ketua atau anggota OKP yang melakukan pungli, untuk ditindak. Sebab menurutnya dalam pendirian OKP, tidak ada OKP yang dibentuk berdasarkan premanisme.
"Intinya gini, apapun bahasanya yang menyatakan OKP yang premanisme lah atau berkedok premanisme lah atau apalah lah, yang penting OKP itu tidak ada yang dibentuk berdasarkan premanisme," bebernya.
"Akan tetapi kita tidak menutup mata ada beberapa oknum ketua-ketua OKP, anggota OKP yang melakukan premanisme atau pungli itu ya silahkan disikat gitu," sambungnya.
Selengkapnya di Halaman Selanjutnya....
Apalagi menurutnya banyak juga kegiatan OKP yang berbau positif. Seperti peningkatan pemahaman soal OKP, Bakti sosial juga kerap mereka lakukan.
"Kita di bidang hukum lah khusus, kita kasih edukasi hukum yang tepat, di internal kita ada sharing-sharing soal apa tujuan (organisasi) kepemudaan kita, itu tetap dilakukan, bahkan kita juga melakukan aksi sosial, artinya banyak juga kegiatan OKP yang berbau positif, gitu lo," tutupnya.
Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku tak membenci satupun OKP yang ada di Medan. Dia hanya membenci kegiatan OKP yang diartikan aksi premanisme.
"Saya nggak pernah benci kepada sala satu OKP, jadi jangan ada yang bilang saya benci OKP, saya hanya benci kegiatannya saja, saya nggak ada benci OKP A, OKP B, OKP C, nggak ada," ungkapnya saat memberikan sambutan dalam rapat kerja Pemkot Medan, Kamis (19/1) yang lalu.
Dia menyebut preman berkedok OKP itu suka melakukan pungutan liar (pungli). "Banyak ya banyak (kegiatan premanisme OKP), pungli itu pasti pertama, udah gitu apa ya, atmosfer nya ya," katanya, Jumat (20/1/2023).
Menurut Bobby dampak dari aksi premanisme itu adalah berkurangnya minat investasi di daerah tersebut. Sebaliknya, jika premanisme rendah maka tingkat investasi akan tinggi.
"Bisa kita lihat lah daerah yang premanisme rendah pasti untuk berinvestasi, untuk melakukan kegiatan ekonomi itu lebih mudah, lebih baik," sebutnya.