Warga Desa Ambai, Kecamatan Sitinjau, Kabupaten Kerinci Jambi tengah dihebohkan dengan hilangnya seorang kakek secara misterius di perkebunan kayu manis. Kakek bernama Sidi tersebut sudah selama 3 hari hilang di perkebunan yang masih masuk dalam kawasan bukit di Kerinci itu.
"Iya jadi kabar hilangnya kakek ini setelah kami dari Basarnas menerima laporan dari pihak kepolisian adanya kakek yang hilang di perkebunan kayu manis. Hilangnya kakek itu sudah memasuki hari ketiga dan sampai sekarang belum ditemukan," kata Humas Basarnas Jambi, Lutfi saat dikonfirmasi detikSumut, Sabtu (21/1/2023).
Kakek berusia 78 tahun itu dilaporkan hilang oleh kepala desa setempat bernama Suherman setelah kabar kehilangan kakek itu tersebar di masyarakat setempat. Kabar kehilangan kakek itu kemudian dilaporkan Suherman ke pihak kepolisian dan kemudian tim Basarnas Jambi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kakek ini awalnya menjalani aktivitas di kebun kayu manis itu pada 18 Januari, seperti biasa ya dia menjalani aktivitas itu pukul 07.00 WIB dan pulang pada sore hari sekitar pukul 15.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Tetapi saat itu, sudah sampai malam hari kakek ini tidak kunjung pulang sampailah saat ini," ujar Lutfi.
Masyarakat bersama polisi dan TNI juga sudah melakukan penyisiran di lokasi perkebunan itu namun sampai saat ini pencarian tersebut masih nihil.
Tim Basarnas yang menerima laporan itu juga turun ke lokasi perkebunan kayu manis yang masih di kawasan perbukitan di Kerinci Jambi itu. Tim Basarnas juga telah mengerahkan tim penyisir kawasan hutan demi menemukan kakek tersebut.
Pihak Basarnas saat ini juga sudah melakukan pencarian hingga sore hari dan akan dilanjutkan kembali pada pagi.
"Basarnas Jambi melalui Pos SAR Kerinci saat ini sudah langsung melakukan pencarian bersama dengan Tim SAR gabungan di lapangan, namun berhubung malam hari dilanjutkan pagi hari. Untuk peralatan yang dibawa antara lain rescue car, motor trail, peralatan rescue gunung hutan, peralatan medis, peralatan komunikasi dan GPS, untuk menemukan kakek tersebut," terang Lutfi
(nkm/nkm)