RSMH Palembang memberikan penjelasannya soal pasiennya mengantre diwakili tas, botol minum, helm, hingga batu bata, sejak pukul 02.00 WIB dini hari. Hal itu ternyata dikarenakan agar tidak terjadi keributan antara sesama pasien.
"Sebenarnya kami tidak melayani pendaftaran (offline) dari Subuh (dini hari). Karena saat ini kami sedang membangun pendaftaran online bagi pasien di rehabilitasi medik," kata Kepala Humas RSMH Palembang Hidayati kepada detikSumut, Jumat (20/1/2023).
"Alasan pasien kenapa tetap begitu, sesama pasien sering ribut dan cekcok saling serobot antrian, jadi pengganti diri untuk antri. Apalagi hujan atau yg tua-tua nggak tahan berdiri, jadi berdirinya ketika pintu dibuka pas nomir antrian akan dibagi," sambungnya.
Dia pun menjelaskan jika di Poli Rehabilitasi tersebut tidak hanya melayani terapi tumbuh anak seperti apa yang disampaikan oleh salah satu keluarga pasien yang mengeluh. Di sana, kata dia, juga banyak pelayanan terapi lainnya seperti terapi wicara, fisioterapi dan lain sebagainya.
"Bukan semua pemeriksaan (yang antrenya seperti itu). Di rehabilitasi medik banyak jenis-jenis pemeriksaan misalnya terapi wicara, hydroterapi, fisioterapi, dan lain-lain. (Memang) ada beberapa pemeriksaan yang dibatasi, mempertimbangkan lama waktu terapi dan SDM-nya," terangnya.
Terkait peristiwa yang tidak mengenakkan itu, menurutnya, pihak RSMH meminta kepada para pasien untuk tidak lagi mengantre sejak dini hari dan dengan cara yang tak pantas seperti isu yang sedang viral tersebut.
Dalam memecahkan permasalahan tersebut, pihak RSMH telah membuat skema antrean di poli tersebut secara online. Hal itu, katanya, akan diberlakukan pada awal Februari 2023 mendatang.
"Masalah tersebut akan dapat diatasi dengan adanya (antrean) sistem online dalam waktu dekat. Karena saat ini kami sedang membangun pendaftaran online bagi pasien di rehabilitasi medik," tuturnya.
"Untuk memperbaiki sistem pendaftaran tersebut mulai Februari akan kita terapkan pendaftaran online. Jadi pasien dapat datang sesuai waktu yang telah ditentukan, tidak perlu datang pagi-pagi. Misalnya tindakan pukul 10, maka (pasien bisa) datang setengah 10. Mohon dibantu sosialisasi untuk pendaftaran online bagi pasien rehabilitasi medik," sambung Hidayati.
Baca selengkapnya di halaman berikut.....
Simak Video "Video: Bocah di Palembang Diduga Jadi Korban Pencabulan, Ortu Lapor Polisi"
(afb/afb)