Kebencian Bobby ke Preman Berkedok OKP yang Ganggu Investasi

Round Up

Kebencian Bobby ke Preman Berkedok OKP yang Ganggu Investasi

Tim detikSumut - detikSumut
Jumat, 20 Jan 2023 08:03 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution (Nizar Aldi/detikSumut)
Wali Kota Medan Bobby Nasution (Foto: Nizar Aldi/detikSumut)
Medan -

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku benci kepada para preman yang berkedok anggota dari organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP). Bobby menyebut para preman ini mengganggu investasi di Kota Medan.

"Camat-camat hadir semua ya, yang membuat orang malas investasi di sini premannya kebanyakan," kata Bobby saat memberikan sambutan dalam rapat kerja yang dihadiri pejabat di lingkup Pemkot Medan, Kamis (19/1/2023).

Bobby memastikan dirinya bukan tidak senang dengan kehadiran OKP di Kota Medan. Namun, kegiatan premanisme yang berkedok OKP yang dia tidak sukai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya nggak pernah benci kepada sala satu OKP, jadi jangan ada yang bilang saya benci OKP, saya hanya benci kegiatannya saja, saya nggak ada benci OKP A, OKP B, OKP C, nggak ada," tutur Bobby.

"Karena ada salah satu, mana dia, ketua ranting cabang Pemkot Medan, saya nggak benci OKP-nya saya benci kegiatannya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Untuk hal itu, Bobby meminta agar camat untuk memperhatikan bawahannya. Bobby tidak ingin ada struktur di pemerintahan seperti kepala lingkungan (kepling) yang ikut bergabung dengan OKP yang berbau premanisme.

"Jadi tolong teman-teman kecamatan yang wilayahnya wilayah ekonomi dijaga pak, dijaga betul, dijaga mulai dari perangkatnya pak dilihatin, kalau bisa kepling-kepling nya itu pak jangan ada yang terlibat dari OKP yang berbau premanisme lah," sebutnya.

Bobby menyebut jika adanya perangkat pemerintah di kecamatan yang ikut ke OKP itu, maka informasi soal investasi akan bocor. Hal ini yang kemudian menyebabkan investasi di Medan menurun.

"Karena kalau perangkat kalian saja sudah membelok ke salah satu OKP, tentunya informasi-informasi jika ada nanti yang buka bisnis buka pabrik di situ, contoh pak keplingnya tahu 'nah lahan baru kita itu' katanya, nanti ada yang buka kafe di wilayah bapak terus keplingnya dari salah satu OKP 'nah itu yang jaga parkir masih kosong' 'oo lagi bongkar muat orang itu' nah gitu-gitu terus pak," bebernya.

"Jadi saya minta yang afiliasinya seperti itu, potensinya harus dideteksi dengan dini, jangan sudah kejadian baru bilang 'ini budaya kita pak, ini kebiasaan kita', jadi saya minta iklimnya betul-betul harus dijaga, jadi selain mempermudah perizinan tetapi iklim di wilayahnya juga harus dijaga," jelasnya.

Bobby sempat singgung OKP loreng oranye tukang palak, baca selengkapnya di halaman berikut....

Menantu Presiden Jokowi itu bukan kali pertama menyinggung soal preman yang berkedok OKP. Sebelumnya, saat membuka Pos Bloc Medan, Bobby sempat menyinggung preman berkedok OKP dengan ciri-ciri berseragam loreng oranye.

"Ini PR kita bersama untuk menjaganya. Pada saat transit, masih diganggu juga ini pak. Kultur di daerah sini pak, kultur premanismenya tinggi. Saya dengar tadi masih ada UMKM yang masih dimintai sama loreng-loreng pak, tapi bukan loreng hijau pak. Lorengnya sama sama kayak di kantor pos, warnanya oranye. Kantornya pun dekatan juga dengan kantor pos. Itu yang mintain uang Pak Dandim, Pak Kapolres," ungkap Bobby saat membuka Pos Bloc Medan di Kantor Pos Medan, Sabtu (29/10/2022) malam.

Karena hal itu, Bobby pun meminta agar adanya peningkatan keamanan di kawasan Pos Bloc Medan. Hal ini untuk mencegah meningkatnya aksi premanisme terhadap pelaku UMKM.

"Ini tidak bisa hapus, berantas. Bukan hanya kreativitas yang ikut timbul di sini pak, premanisme pun ikut timbul juga pak. Masa pos Bloc nanti dibilang menimbulkan tingkat premanisme semakin tinggi. Ini PR kita, bukan hanya program fisik yang selesai tapi juga program dapat bisa kita jalankan sebaik baiknya," ujar Bobby.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video KPK Bakal Panggil Bobby Kalau Ada Dugaan Terlibat Kasus OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads