Deretan Eks Duta Besar Indonesia yang Berdarah Batak

Deretan Eks Duta Besar Indonesia yang Berdarah Batak

Kartika Sari - detikSumut
Jumat, 06 Jan 2023 22:44 WIB
Teks Undang-undang Dasar 1945: Pembukaan hingga Maknanya
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Medan -

Duta Besar merupakan pejabat yang diangkat oleh Presiden untuk dapat mewakili di satu negara tertentu. Adapun tujuannya untuk dapat melaksanakan misi kerja sama dengan negara terkait.

Dari banyaknya duta besar Indonesia di beberapa negara, ternyata ada beberapa yang memiliki darah keturunan Batak. Bahkan, ada yang juga pernah meraih medali kehormatan dari negara utusan.

Para duta besar berdarah Batak ini ternyata dulunya memiliki profesi yang beragam dan dianggap punya potensi untuk berdiplomasi dengan negara lain, seperti politisi, jurnalis, hingga akademisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 4 sosok duta besar Indonesia yang berdarah Batak, diantaranya:

1. Nazaruddin Nasution

ADVERTISEMENT

Nazaruddin Nasution merupakan Duta Besar untuk Kamboja pada tahun 2000-2003. Dalam karirnya, Nazar meniti karir diplomat selama 30 tahun di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mulai tahun 1973-2003.

Dikenal sebagai sosok aktivis, ilmuan, dan diplomat, Nazar dikenal senang menulis buku. Semasa tugas di Kamboja, Nazar menulis buku mengenai pasang surut Hubungan Diplomatik Indonesia-Kamboja berjudul Indonesia-Cambodia Forging Ties Through Thick and Thin pada tahun 2022.

Selain itu, pria kelahiran Medan, 22 Desember 1941 ini juga menulis beberapa buku lainnya seperti Dari Aktivis Menjadi Diplomat pada tahun 2012.

Bagi Nazar, menuntut ilmu setinggi mungkin begitu penting. Bahkan, pada tahun 2017 saat berusia lebih dari 70 tahun, Nazar lulus dengan meraih gelar doktoral di Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ratlan Pardede

Ratlan Pardede menjadi Duta Besar Indonesia untuk Tanzania, Rwanda, Comoros, dan Burundi. Ratlan lahir di Balige, 4 Juli 1962.

Pada tahun 2005, Ratlan berhasil meraih gelar doktoralnya di Prodi Ekonomi, Institut Pertanian Bogor.

Awal Karir Ratlan dimulai menjadi dosen hingga Guru Besar di Universitas Bunda Mutiara (2007) dan kemudian ia menjadi Pembantu Rektor hingga Direktur Pascasarjana di Universitas Mpu Tantular (2011).

Kemudian pada tahun 2011-2015, Ratlan dipercaya untuk menjadi Rektor di Universitas Mpu Tantular. Kemudian dirinya diminta oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Dubes RI untuk Tanzania pada tahun 2017.

3. Sabam Pandapotan Siagian

Sabam Siagian merupakan Duta Besar RI untuk Australia pada tahun 1991-1995. Pria kelahiran 4 Mei 1932 ini tutup usia pada tahun 2016.

Sebelum menjadi Dubes, Sabam ternyata memiliki ketertarikan dalam dunia jurnalistik. Pada tahun 1950-an, ia mengelola majalah Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan juga masuk sebagai pendiri Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia.

Sabam memulai karir sebagai jurnalis, setelah mengikuti program Nieman Fellow for Journalism dari Harvard University, AS. Sepulang dari Amerika, ia kemudian menjadi jurnalis di Surat Kabar Sinar Harapan pada zaman orde lama.

Sukses berkarir dalam dunia jurnalistik dengan tulisan dan pemikirannya yang tajam, Sabam kemudian didapuk sebagai Duta Besar RI untuk Australia pada tahun 1967-1973.

Usai berkarir dalam dunia diplomat, Sabam kembali dalam dunia jurnalistik dan menjadi Presiden Komisaris di Suara Pembaharuan dan The Jakarta Post.

4. Nurmala Kartini Sjahrir

Nurmala Kartini Sjahrir merupakan Duta Besar RI untuk Argentina pada tahun 2010. Nurmala lahir pada pada tahun 1 Februari 1950 dan merupakan saudara kandung dari Luhut Binsar Panjaitan.

Selain berkarir menjadi diplomat, Nurmala juga aktif sebagai politikus perempuan yang fokus untuk pemberdayaan perempuan. Pada periode 2007-2011, Nurmala pernah menjadi Ketua Umum Partai Perjuangan Indonesia Baru yang sebelumnya diketuai oleh sang Suami, Dr Sjahrir.

Nurmala dikenal sebagai pribadi yang tangguh dan memiliki jiwa diplomasi yang tinggi. Bahkan, pada tahun 2014 lalu, ia pernah menerima medali kehormatan "Order de Mayo el Merito en el Grado Gran Cruz" kepadanya sebagai Duta Besar RI untuk Republik Argentina, Republik Paraguay dan Republik Oriental Uruguay.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads