"Kabarnya sakit. Info yang saya terima sakit," kata Sub Koordinator Hukum dan Humas RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Irham, Kamis (5/1/2023).
Irham mengaku sudah sejak Selasa (3/1) tidak bertemu Wan Fajriatul. Namun dia sudah dapat kabar bahwa Wan Fajriatul sakit.
"Selasa saya tidak ada ketemu dan tidak ada menghadap beliau juga. Kalau sakit apa nanti saya tanya ajudan. Di rawat di rumah," kata Irham.
Dari informasi diterima Irham, Wan baru akan masuk kerja pada Jumat besok. Ia juga tak tahu soal adanya surat izin Wan sakit sejak kemarin.
"Kalau izinnya mungkin sampai besok. Kalau tidak salah besok (masuk). Enggak (tidak tahu soal ada surat izin sakit yang beredar)," katanya.
Sebelumnya Presiden Jokowi meninjau aktivitas pelayanan BPJS di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru. Direktur RSUD Arifin Achmad, Wan Fajriatul, tak berada di lokasi saat Jokowi melakukan peninjauan.
Jokowi tiba-tiba datang ke RSUD Arifin Achmad setiba di Pekanbaru, Rabu (4/1/2023) pukul 10.55 WIB. Kedatangan Presiden itu membuat kaget para pegawai karena tidak ada dijadwalkan sebelumnya.
Kehadiran Jokowi di rumah sakit milik Pemprov Riau itu disambut Wakil Direktur Medik RSUD Arifin Achmad, Zulkifli. Zulkifli terlihat mendampingi selama kunjungan Jokowi di beberapa tempat pelayanan.
Dalam sidak tersebut, Direktur Wan Fajriatul tak ada terlihat. Tak diketahui pasti keberadaan anak mantan Gubernur Riau, Wan Abu Bakar, itu.
Bersama Zulkifli, Jokowi kemudian melihat fasilitas dan pelayanan yang ada di rumah sakit, terutama untuk pelayanan BPJS yang jadi perhatian Jokowi.
Selain Zulkifli, terlihat Gubernur Syamsuar ikut mendampingi Jokowi. Jokowi juga berdiskusi dengan pengunjung dan pasien yang sedang dirawat.
"Kunjungan mendadak saya ke RSUD di Pekanbaru. Saya hanya ingin memastikan bahwa BPJS berjalan betul dan melayani," kata Jokowi.
Sementara Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Riau, Bambang mengatakan Wan Fajriatul baru saja diperiksa penyidik Intelijen Korps Adhiyaksa. Dia diperiksa pada Selasa (3/1) terkait dugaan korupsi di rumah sakit milik pemerintah tersebut.
"Kalau itu di intel, dimintai keterangan di intel. Klarifikasilah atasnama inisial WF," kata Bambang kemarin.
Bambang menyebut pemeriksaan terkait dugaan korupsi alat kesehatan (alkes) di RSUD Arifin Achmad. Dugaan korupsi itu terjadi pada 2021 dan 2022.
Karena pemeriksaan belum tuntas, Wan Fajriatul rencana kembali diperiksa oleh Korps Adhiyaksa. Pemeriksaan kembali dilakukan pada Kamis (5/1).
"Tadi sudah saya tanyakan Kasi C, Effendi itu semalam pemeriksaannya. Lanjut hari Kamis untuk RSUD (kasus di RSUD), alkes RSUD itu," katanya.
(ras/afb)