Terapi pijat, totok atau menggunakan media lain seperti air bahkan api mungkin sudah biasa didengar. Namun bagaimana jika terapi menggunakan media sengatan lebah? Melihat lebah berterbangan di sekitar kita saja mungkin sudah membuat takut.
Namun tidak bagi Asan Zah, pria yang tinggal di Dusun I Desa Sei Lunang, Kecamatan Sei Kepayang Timur Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), ini justru memanfaatkan sengatan lebah yang ditempel ke titik syaraf tertentu sebagai terapi.
"Terapi sengat lebah ini memang mulai dikenal jadi alternatif pengobatan medis. Kandungan di dalam sengatannya cukup efektif untuk peradangan sendi," kata Asan kepada wartawan, Senin (19/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang tak semua orang berani disengat lebah apalagi dilakukan dengan cara yang disengaja. Namun jenis terapi non medis yang lebih popular dengan nama apiterapi ini mulai banyak dikenal banyak orang. Lebah dipilih sebagai media terapi penyembuhan berbagai macam penyakit.
"Jenis lebah yang untuk terapi ini juga tertentu. Enggak semua lebah bisa. Ini yang kita pakai jenis lebah madu apis cerana," ujar pria yang kesehariannya bekerja sebagai tenaga medis di rumah sakit umum daerah ini.
Orang - orang tertentu yang percaya pada terapi ini dan memiliki keberanian mental yang kuat kerap mendatangi Asan Zah di rumahnya. Padahal ia tak pernah membuka praktik. Promosi pasien yang sudah datang dari mulut ke mulut membuatnya kerap dicari.
Beberapa penyakit yang bisa diatasi dengan sengatan lebah ini, kata Asan, di antaranya penyakit gula, alergi, peradangan, kaku sendi, bengkak, sakit pinggang, masuk angin, asam urat atau meningkatkan imunitas tubuh.
![]() |
Di rumahnya, Asan memang menangkarkan beberapa sarang lebah sekaligus menjual madu murni. Lebah yang akan disengat tersebut sebelumnya ditangkap dan dimasukkan ke dalam plastik. Kemudian, diambil menggunakan pinset dan bagian ekornya ditusukkan ke dalam titik syaraf tubuh yang ingin disengat kira-kira 3 hingga 5 menit.
"Awalnya memang terasa sakit disengat. Tapi setelah itu pengakuan mereka yang sudah disengat keluhan penyakitnya berkurang," kata pria yang sudah melakukan penangkaran lebah di rumahnya ini sejak 6 tahun yang lalu.
Salah seorang warga bernama Amri, kerap merasakan alergi terhadap bagian tubuhnya manakala ia memakan ayam potong. Saat alergi itu mulai kambuh, ia beberapa kali mendatangi Asan ke rumahnya meminta untuk disengat lebah. Sengatan tersebut menurutnya perlahan bisa mengurangi reaksi antibodi berlebihan di dalam tubuh hingga membuat rasa gatal akibat alergi menjadi hilang.
"Awalnya saya tak percaya dan cari tahu di internet. Setelah beranikan diri disengat ada juga berkurang (keluhannya)," kata dia.
Namun, efek samping lain dari sengatan lebah ini bisa menyebabkan demam pada tubuh pasien.
(nkm/nkm)