Ini Penyebab Realisasi Ekspor Karet dari Sumut Anjlok

Ini Penyebab Realisasi Ekspor Karet dari Sumut Anjlok

Kartika Sari - detikSumut
Rabu, 14 Des 2022 19:34 WIB
Virus corona jenis baru berdampak ke sejumlah sektor usaha salah satunya karet. Diketahui harga karet mengalami penurunan akibat mewabahnya virus itu.
Ilustrasi petani karet (Foto: Antara Foto)
Medan -

Realisasi ekspor karet di Sumut mengalami penurunan pada November 2022. Tercatat, ada penurunan 17,5 persen menjadi 20.237 ton secara bulanan. Sebelumnya pada Oktober 2022, tercatat 24.537 ton.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah mengungkapkan realisasi eksport karet pada November ini kian jauh dari standar rata-rata pengiriman.

"Realisasi ekspor karet dari Sumatera Utara untuk pengapalan November 2022 menurun 17,5 persen menjadi 20.237 ton MoM dibandingkan Oktober 2022. Realisasi ini semakin masih jauh dari rata-rata ekspor bulanan sekitar 38-40 ribu ton," ungkap Edy, Rabu (14/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal serupa juga terjadi jika dilihat secara tahunan, ekspor karet juga turun sebesar 3,1 persen sebesar 363.296 ton dibandingkan periode November 2020 sampai oktober 2021.

Dilihat dari negara tujuan, Edy menyebutkan penurunan permintaan terbesar berasal dari Amerika Serikat yang turun hingga 55,5 persen.

ADVERTISEMENT

"Penyumbang penurunan terbesar adalah Amerika Serikat turun 55,5 persen menjadi 1.048 ton dan Brazil turun 30,3% persen menjadi 2.220 ton MoM dibandingkan Oktober," ujarnya.

Selain itu, Edy menyebutkan faktor penurunan karet ini juga terjadi lantaran persaingan biaya dengan negara lain. Tak hanya itu, produksi karet juga mengalami penurunan lantaran faktor cuaca.

"Faktor penyebab lain adalah buyer mengalihkan pembeliannya ke negara produsen karet yang biaya logistiknya lebih kompetitif, di antaranya Thailand dan Vietnam. Selain itu kondisi pasokan bahan baku di Sumatera Utara juga terganggu dengan intensitas curah hujan yang masih tinggi," jelasnya.

Adapun 5 negara tujuan ekspor utama karet Sumut, yakni Jepang (49%), Brazil (11%), Turkey (9,4%), USA (5,2%), dan China (5%).

Posisi Brazil sejak bulan Juli hingga November secara konsisten menempati posisi ke-2 negara tujuan ekspor karet Sumatera Utara.

Namun begitu, Edy juga berharap pengapalan ekspor karet di bulan Desember dapat segera membaik jelang akhir tahun.

"Ekspor untuk Desember diharapkan dapat membaik seiring mulai berangsur membaiknya harga. Harga TSR20 di bursa berjangka Singapura (SGX) pada 13 Desember sebesar 137 sen AS per kg," pungkasnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads