Bupati Meranti Muhammad Adil membuat heboh usai menyebut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berisi iblis dan setan. Adil menyampaikan itu karena geram dana bagi hasil (DBH) ke daerahnya kecil padahal penghasil minyak.
Adil ini ternyata memiliki total harta Rp 4,7 miliar. Hal ini diketahui dari LHKPN yang dia laporkan ke KPK seperti dilihat detikSumut, Selasa (13/12/2022). Laporan itu disampaikan Adil pada 29 Maret 2022 yang lalu.
Dilihat dari LHKPN-nya itu, Adil tercatat memiliki tanah dan bangunan yang tersebar di 74 titik di wilayah Bengkalis dan Meranti. Total tanah dan bangunannya itu Rp 4.367.400.000 atau Rp 4,3 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain tanah dan bangunan, Adil juga memiliki 5 buah alat transportasi dengan harga Rp 174 juta. Adil juga memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 244 juta sehingga total kekayaannya menjadi Rp 4.785.577.310 atau Rp 4,7 miliar.
Adil Sebut Orang Kemenkeu Iblis
Bupati Adil menyebut orang Kemenkeu berisi setan atau iblis. Hal itu dia sampaikan saat berdialog dengan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Lucky Alfirman.
Dialog antara Adil dan Lucky terjadi saat rapat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se Indonesia di Pekanbaru, Kamis (9/12).
Dalam kesempatan tersebut, Adil menilai seharusnya Meranti mendapat 8.000 barel/d minyak. Namun Adil tidak mendapat penjelasan terkait hasil tersebut dari Kemenkeu yang seharusnya mereka terima.
Adil pun mulai kesal karena permintaan untuk berdiskusi itu justru ditawarkan lewat online atau virtual. Hal itu berbeda saat dia ingin berdiskusi langsung pada Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian di Jakarta beberapa waktu lalu.
Adil pun kesal karena saat rapat bareng Kemenkeu tidak bisa menyampaikan keluhannya. Namun setelah didesak, barulah diterima DBH 100 dolar per barel.
"Kemarin waktu zoom dengan Kemenkeu tidak bisa menyampaikan dengan terang. Didesak, desak, desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa 100 dolar/barel," katanya.
"Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampai pada waktu itu saya ngomong 'Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan'," kata Adil.
(afb/afb)