Sejumlah mahasiswa Universitas Jambi (Unja) menggelar aksi demo di dalam Gedung Rektorat Unja. Aksi demo itu dilakukan oleh mahasiswa, buntut adanya tindakan pelecehan seksual terhadap mahasiswi kedokteran Unja oleh perawat di rumah sakit yang ada di Jambi.
"Aksi ini kita lakukan agar pihak kampus Unja untuk segera mengambil sikap tegas terkait pelecehan yang terjadi baik terhadap mahasiswi kedokteran yang magang di Rumah Sakit, maupun pelecehan seksual yang ada di Universitas Jambi," kata massa aksi, Zikri kepada detikSumut, Selasa (6/12/2022).
Aksi demo ini dilakukan para mahasiswa bentuk kekecewaan mereka adanya aksi pelecehan seksual kepada rekan mereka. Para mahasiswa juga meminta agar pihak kampus segera mempublikasikan pelaku pelecehan seksual tersebut agar bisa menjaga kewaspadaan mahasiswi lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita minta agar pelaku-pelaku pelecehan seksual yang dilakukan terhadap mahasiswi Unja bisa dipublikasikan ke mahasiswi. Ini sebagai bentuk waspada terhadap mereka" ujar Zikri.
Zikri juga menyebutkan aksi demo ini dilakukan juga bertujuan untuk memberikan dukungan moral terhadap korban pelecehan seksual. Mereka juga berharap ke depan pihak kampus tidak tutup mata terhadap para pelaku pelecehan seksual baik di eksternal kampus maupun internal kampus.
Para massa aksi juga ingin agar pihak kampus dapat melakukan pencegahan terhadap tindak pelecehan seksual demi memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh mahasiswanya.
"Kami mendesak pihak Universitas Jambi agar dapat segera mengambil tindakan tegas terhadap perlakukan pelecehan seksual baik di internal kampus maupun eksternal kampus. Ini juga bukan hanya penindakan saja tetapi juga dapat melakukan pencegahan agar mahasiswa di kampus Unja ini merasa aman," sebut Zikri.
Mahasiswa juga kecewa dengan sikap rektor Universitas Jambi (Unja) yang terkesan lamban dalam mengambil sikap terkait pelecehan yang terjadi baik di Rumah Sakit Raden Mataher Jambi maupun yang ada di Universitas Jambi sendiri.
"Kalau ini tidak terungkap dan hanya diam ditempat terkait kasus pelecehan seksual ini, maka kita sangat kecewa. Bukan hanya di luar kampus saja aksi pelecehan seksual ini tetapi ada pula di internal kampus, artinya Unja sedang tidak aman," terang Zikri.
(afb/afb)