Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memuji langkah Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dalam mengendalikan inflasi. Mantan Kapolri tersebut menuturkan ada 10 Provinsi yang dinilai berhasil menjaga tingkat inflasi (yoy) nya salah satunya Sumut dengan jumlah populasi dan banyaknya kabupaten/kota.
"Sangat bagus apa yang dilakukan Pak Edy di Sumut, ada 33 kabupaten/kota dan itu sangat tidak mudah, mudah-mudahan bisa menjadi masukan untuk daerah lain," kata Tito Karnavian, Senin (5/12).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut menjadi salah satu provinsi terbaik kendalikan inflasi. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memaparkan formulanya ke Gubernur dan Bupati/Walikota se-Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada tiga Pemerintah Daerah (Pemda) yang diapresiasi Kementerian Dalam Negeri untuk Best Paractice Pengendalian Inflasi yaitu Pemprov Sumut, Kota Tarakan dan Kabupaten Tabalong.
Edy Rahmayadi mengatakan langkah pengendalian inflasi terletak pada pemahaman suatu daerah secara komperhensif, komunikasi yang baik antar-Pemda dan melibatkan Forkopimda. Selain itu, pemantauan harga dan ketersediaan barang juga harus dilakukan terus menerus, agar bisa mengambil keputusan yang tepat dan cepat.
"Penyebabnya klasik, beras, cabai merah, bawang putih, transportasi, bensin, jadi mana yang masuk kategori rawan kita lakukan intervensi dan itu butuh komunikasi kuat antar-Pemda dan Forkopimda," kata Edy Rahmayadi.
Inflasi Sumut pada November tercatat sebesar 5,03% (yoy) dengan deflasi 0,13, sedangkan untuk tahun kalender (November 2022 terhadap Desember 2021) 4,55%. Harga pangan dinilai paling berpengaruh pada inflasi Sumut dan harga yang sangat fluktuatif.
"Ada 11 komoditas punya andil pada inflasi kita, tetapi yang paling signifikan cabai merah 44,24%, bawang merah 24,34%, dan cabai rawit 31,2% karena itu perlu dipantau setiap hari," terangnya.
(afb/bpa)