Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mulai setop siaran TV analog untuk migrasi ke TV digital untuk wilayah Batam pada 2 Desember. Semenjak migrasi mulai diberlakukan di wilayah Batam, masyarakat mengeluhkan susahnya untuk membeli Set Top Box (STB).
Nazril (42) salah satu Warga Botania, Batam mengatakan bahwa dirinya sudah dua hari terakhir mencari STB di sejumlah toko elektronik di Batam namun stok dalam keadaan kosong.
"Sudah cari di beberapa toko elektronik tapi belum ketemu. Dari toko dekat rumah sampai di daerah Nagoya juga tidak ketemu," kata Nazril , Senin (5/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena tidak mendapatkan STB, Nazril terpaksa mencari tempat nonton bareng untuk menonton piala dunia. Sedangkan untuk anak dan istrinya terpaksa menonton melalui handphone.
"Karena tak ada STB kalau mau nonton malam terpaksa cari tempat nobar. Untuk anak-anak dan istri nonton di handphone. ," ujarnya.
"Kita juga harap ada solusi cepat oleh pemerintah, jangan siaran dimatikan tapi susah beli STB-nya," tambahnya.
Terkait kelangkaan STB yang dikelhkan masyarakat itu, Ketua KPID Kepri Henky Mohari mengatakan bahwa keluhan kekosongan STB di pasaran Batam akan di cek oleh pihaknya.
"Iya nanti kami akan coba cek dulu. Apakah memang kosong atau seperti apa untuk di Batam. Kami akan koordinasi dengan teman-teman KPID yang di Batam," kata Henky
Henky menyebutkan untuk di Batam saat uji coba 2019 STB yang ada cukup banyak. Selain 48 penyedia yang disediakan Kemenkominfo dengan label SNI, Batam banyak STB yang datang dari China.
"Karena Batam kawasan bebas sehingga hal itu mudah masuk. Kalau memang kosong, 48 penyedia itu butuh waktu menyalurkan STB ke pasaran. Kemarin penyedia sudah paparkan stok dan akan kirim ke daerah yang ASO duluan. Dan seminggu setelah ASO akan dibanjiri STB di daerah tersebut. Saat ini banyak di online," ujarnya.
Henky mengatakan, keluhan masyarakat yang kesulitan membeli STB akan disampaikan ke Kemenkominfo untuk ditindaklanjuti.
"Nanti setelah dilaporkan ke Kemenkominfo mereka akan mengkoordinasikan ke penyedia STB dan akan men-drop barangnya. Kalau laporan dari 48 penyedia STB yang ada pertengahan bulan ini stok mereka ada satu juga unit. Untuk wilayah ASO di empat wilayah ini," ujarnya.
Henky menyarankan masyarakat yang tidak bisa mengakses atau membeli secara langsung penjualan STB berlisensi SNI di toko elektronik, bisa melakukan pembelian secara online.
"Mungkin sementara masyarakat bisa melakukan pembelian secara online dulu. Karena penjualan online cukup banyak yang harga yang cukup murah. Nanti kita akan pastikan permasalahan kelangkaan STB di Batam," ujarnya.
(afb/afb)