Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Budi Arie memberikan apresiasi kepada Gubernur Riau Syamsuar atas komitmennya dalam membangun desa di Riau. Apresiasi tersebut didasari karena dana desa yang diberikan oleh Pemerintah Pusat mampu dimanfaatkan untuk kemajuan desa.
Saat membuka Rapat Kerja Penyelenggaraan Pemerintah Desa se-Provinsi Riau di Pekanbaru hari ini, Budi Arie mengatakan upaya dan kerja keras Syamsuar dalam mendorong percepatan pembangunan desa agar seluruh desa di Provinsi Riau memiliki status berkembang, maju, dan mandiri. Adapun saat ini dana desa yang telah digelontorkan ke Provinsi Riau sejak tahun 2015 hingga 2022 mencapai Rp 9,75 triliun.
"Semangat pemprov dengan memberikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) itu sejalan dengan pemberian dana desa dari pusat ke Riau," kata Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (1/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan pihaknya terus mendorong percepatan pembangunan desa melalui sejumlah program salah satunya BKK Pemprov Riau kepada desa.
"Memberikan perhatian terhadap desa merupakan wujud keberpihakan dan kepedulian bersama dalam membangun dan memajukan desa di Riau sehingga dapat menyejahterakan masyarakat Riau, khususnya di perdesaan," kata Syamsuar.
Ia mengatakan di tahun 2019 atau sebelum adanya BKK Desa hanya ada 10 desa mandiri. Sementara setelah ada BKK Desa tercatat sudah ada 159 esa mandiri di tahun 2022.
Untuk status desa maju terdata sebanyak 163 desa pada tahun 2019 dan menjadi 520 desa pada tahun 2022, sedangkan untuk status desa berkembang terdata sebanyak 915 desa pada tahun 2019 menjadi 801 desa di tahun 2022.
"Kemudian untuk status desa tertinggal terdata sebanyak 422 desa pada tahun 2019 menurun menjadi 87 desa pada 2022, serta status desa sangat tertinggal terdata sebanyak 45 desa pada 2019 saat ini berkurang menjadi 24 desa," tutup Syamsuar
(akn/ega)