Jasad Aipda Joko Mudo Tersangkut di Bagan Nelayan

Bangka Belitung

Jasad Aipda Joko Mudo Tersangkut di Bagan Nelayan

Tim 20Detik - detikSumut
Rabu, 30 Nov 2022 12:19 WIB
Aipda Joko Mudo korban helikopter Polri yang jatuh di Bangka Belitung. Joko merupakan warga Sragen.
Aipda Joko Mudo semasa hidup (Foto: dok. Kades Sunggingan)
Jakarta -

Aipda Joko Mudo, korban ketiga helikopter Baharkam Polri yang jatuh di Belitung Timur, Bangka Belitung ditemukan dalam keadaan tewas. Jasad Joko ditemukan oleh nelayan yang sedang melaut di perairan Manggar untuk mencari ikan.

Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyo, menjelaskan pihaknya sedari awal mengajak nelayan untuk membantu proses pencarian kru helikopter yang hilang kontak di Belitung Timur.

"Jumlah kru ada empat orang, yang ditemukan pertama kali adalah mekanik, Khoirul Anam. Kemudian hari selasa pukul 10.30 WIB ditemukan Anumerta Briptu Lasminto," jelas Arief dilansir video 20Detik, Rabu (30/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan tadi pagi sekitar pukul 01.30 WIb ditemukan kembali, mekanik satu, Aipda Joko Mudo," sambung Kabaharkam.

Komjen Arief menyebut jasad Aipda Joko Mudo tersangkut di bagan nelayan yang sedang melaut. "Ini (Aipda Joko Mudo) tersangat di bagan nelayan, dan ditemukan oleh teman-teman nelayan yang memang kami ajak untuk membantu pencarian. Saat ini tinggal satu lagi kapten pilot AKP Arif Rahman. Mudah-mudahan hari ini bisa (ditemukan)," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Diketahui, helikopter Baharkam Polri helikopter yang membawa empat kru jatuh di Belitung Timur. Dari empat kru itu tiga di antaranya telah ditemukan dalam kondisi tewas.

Helikopter bernomor P-1103 itu awalnya berangkat dari Palangkaraya pada Minggu (27/11) sekitar pukul 08.WIB menuju Pangkalan Bun.

Selain helikopter P-1103, ada satu helikopter yang ikut berangkat saat itu yaitu bernomor P-1113. Dua unit helikopter itu pun tiba di Pangkalan Bun pada pukul 11.00 WIB.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjeleaskan, kedua helikopter itu dipastikan layak terbang dan telah diisi bahan bakar. Dua helikopter itu lalu menuju Tanjung Pandan.

"Pada 13.45 WIB, pada posisi 39 NM sebelum Tanjung Pandan Belitung, helikopter melewati cuaca buruk. Di mana kapten pilot helikopter P-1113 mengambil keputusan untuk naik ke ketinggian 5.000 kaki," ujarnya dilansir detikNews, Minggu (27/11/2022).

"Kapten pilot yang satunya, kapten pilot helikopter P-1103 mengambil keputusan untuk turun menuju ketinggian 3.500 kaki," lanjutnya.

Kemudian, sambung Ramadhan, pukul 14.00 WIB, kapten pilot helikopter P-1113 berusaha memanggil crew helikopter P-1103 melalui frekuensi radio helikopter namun tidak ada jawaban.

"Kemudian pukul 14.24 WIB, kapten pilot helikopter P-1113 setelah landing, jadi landing di Bandara Tanjung Pandan dan cek posisi helikopter P-1103 di tower, jadi masih lost contact," katanya.




(astj/astj)


Hide Ads