Helikopter Baharkam Polri helikopter yang membawa empat kru jatuh di Belitung Timur. Dari empat kru itu tiga di antaranya telah ditemukan dalam kondisi tewas.
Helikopter bernomor P-1103 itu awalnya berangkat dari Palangkaraya pada Minggu (27/11) sekitar pukul 08.WIB menuju Pangkalan Bun.
Selain helikopter P-1103, ada satu helikopter yang ikut berangkat saat itu yaitu bernomor P-1113. Dua unit helikopter itu pun tiba di Pangkalan Bun pada pukul 11.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan, kedua helikopter itu dipastikan layak terbang dan telah diisi bahan bakar. Dua helikopter itu lalu menuju Tanjung Pandan.
"Pada 13.45 WIB, pada posisi 39 NM sebelum Tanjung Pandan Belitung, helikopter melewati cuaca buruk. Di mana kapten pilot helikopter P-1113 mengambil keputusan untuk naik ke ketinggian 5.000 kaki," ujarnya dilansir detikNews, Minggu (27/11/2022).
"Kapten pilot yang satunya, kapten pilot helikopter P-1103 mengambil keputusan untuk turun menuju ketinggian 3.500 kaki," lanjutnya.
Kemudian, sambung Ramadhan, pukul 14.00 WIB, kapten pilot helikopter P-1113 berusaha memanggil crew helikopter P-1103 melalui frekuensi radio helikopter namun tidak ada jawaban.
"Kemudian pukul 14.24 WIB, kapten pilot helikopter P-1113 setelah landing, jadi landing di Bandara Tanjung Pandan dan cek posisi helikopter P-1103 di tower, jadi masih lost contact," katanya.
Setelah itu, pilot helikopter P-1113 melaporkan ke subdit patroli udara yang kemudian diteruskan ke Kasidawil Subdit Patroli Poludara dan Dirpoludara
"Jadi, informasinya sampai seperti itu aja, artinya, kita menyimpulkan lost contact," terang Ramadhan.
Korban Pertama Ditemukan Sehari Setelah Helikopter Hilang Kontak. Baca Halaman Selanjutnya..
Penemuan jasad itu tidak jauh dari lokasi ditemukannya jok helikopter oleh nelayan. Korban merupakan mekanik helikopter Polri.
Sedangkan jenazah Briptu Moch Lasminto, co-pilot helikopter ditemukan Selasa (29/11) sekitar pukul 9.50 WIB.
Kemudian pada malam harinya sekitar pukul 23.00 WIB nelayan yang sedang mencari ikan di perairan Manggar. "Korban ketiga ditemukan oleh nakhoda KM Tiga Bayangan 2 (Kapal nelayan) saat sedang labuh jangkar pada posisi *03Β°02.952' S - 108Β°30.295' E," ujar Kepala Basarnas Babel, Imade Oka Astawa, saat dikonfirmasi detikSumut, Rabu (30/11).
Dia menjelaskan, penemuan korban itu, bermula ketika nelayan yang berada di KM Tiga Bayangan 2 yang tengah mempersiapkan jaring untuk menangkap ikan, melihat sesosok mayat mengapung.
"Waddy (nakhoda) ini tiba-tiba melihat sesosok mayat hanyut di sebelah kanan kapal. Setelah itu nakhoda langsung mengangkat jaring dan jangkar untuk mengambil jenazah tersebut," jelasnya.
Berdasarkan keterangan yang diterimanya, nelayan yang menemukan jasad korban sempat kesulitan melakukan evakuasi. Alhasil mereka meminta bantuan kepada nelayan lain.
"Minta bantu ke nelayan lain. Lalu menghubungi KM Bunga baru lewat radio untuk ikut membantu proses evakuasi," sebutnya.
Setelah bantuan datang, korban akhirnya bisa dievakuasi ada pukul 23.00 WIB ke KM. Tiga Bayangan 2. Untuk identitas korban ketiga yakni Aipda Joko Mudo.
Sekadar mengingatkan empat penumpang helikopter itu adalah AKP Arif Rahman Saleh (Kapten), Briptu Lasminto, Aipda Joko M, Bripda Anam.
Simak Video "Menikmati Momen Barbeque di Pinggir Pantai Pulau Chakes yang Syahdu "
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)