Warga Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Aceh membawa 110 imigran Rohingya ke kantor bupati. Hal itu dilakukan lantaran pihak terkait tak kunjung menyelesaikan persoalan tersebut.
Para imigran yang kerap disebut 'manusia perahu' itu awalnya ditampung di balai desa kantor Camat Muara Batu. Warga setempat mengangkut imigran ke kantor bupati menggunakan dump truk pada Kamis sore (24/11).
Baca juga: 110 Warga Rohingya Terdampar di Aceh Utara |
"Etnis Rohingya telah diangkut dan diturunkan di Simpang Landing Lhoksukon persis di depan kantor bupati dengan menggunakan tiga unit dump truk. Saat ini sedang dilakukan pengamanan ketat oleh aparat keamanan," kata Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Hamdani, Jumat (25/11/2022).
Hamdani menjelaskan Muspida Aceh Utara sudah menggelar pertemuan dengan International Organization for Migration (IOM) dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) pada siang kemarin. Mereka membahas langkah-langkah penanganan dan relokasi para imigran tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemkab Aceh Utara menyayangkan lembaga internasional tersebut tidak memberi kejelasan terkait relokasi imigran Rohingya. "Kami juga sangat prihatin terhadap etnis Rohingya yang saat ini belum ada kejelasan penanganannya," ujarnya.
Pemkab Aceh Utara, Hamdani melanjutkan, saat ini masih fokus mengurus penduduk yang terdampak banjir beberapa waktu lalu. Proses pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi masih dilakukan.
Sebelumnya, sebanyak 110 warga etnis Rohingya terdampar Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara. Para imigran yang tiba dengan perahu itu terdiri dari 72 pria, 32 perempuan, lima anak, dan satu balita.
(agse/gsp)