Deklarasi Koalisi Perubahan Batal, PDIP Bilang Begini

Nasional

Deklarasi Koalisi Perubahan Batal, PDIP Bilang Begini

Tim detikNews - detikSumut
Jumat, 11 Nov 2022 13:15 WIB
Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Karin Nur Secha/detikcom)
Jakarta -

Koalisi Perubahan yang terdiri dari tiga partai, NasDem, Partai Demokrat (PD), dan PKS batal mendeklarasikan koalisi itu, Kamis, 10 November kemarin. PDI Perjuangan (PDIP) menyebut, pembentukan dan deklarasi koalisi untuk mendukung capres dan cawapres memang harus dipertimbangkan dengan matang.

"Bagi PDIP mengapa capres cawapres itu harus dilakukan dengan matang, dengan melihat suasana kebatinan rakyat," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dilansir dari detikNews, Jumat (11/11/2022).

Selain itu, kata dia, koalisi partai pendukung capres dan cawapres 2024 mendatang juga dengan menghitung seluruh aspek-aspek politik, sehingga saat diumumkan atau dideklarasi, betul-betul merupakan keputusan yang terbaik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto bahkan menyebut, memang ada pihak yang membentuk koalisi demi mengangkat popularitas. Namun Hasto tak menyebut secara langsung pihak yang dimaksudnya itu adalah NasDem, Demokrat atau PKS yang melakukan itu.

"Kan ada pihak-pihak yang mengusung capres cawapres bukan dalam konteks kemajuan Indonesia Raya, tapi mendompleng untuk dapatkan efek ekor jas," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Hasto memastikan PDIP tidak akan melakukan itu. PDIP menurutnya akan mementingkan kondisi rakyat daripada popularitas semata.

"PDIP berbeda kami memahami suasana kebatinan rakyat kemudian mencari pemimpin terbaik bagi masa depan," ujarnya.

Sebelumnya, koalisi yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal Capres 2024 itu batal deklarasi. Ada sejumlah alasan kenapa Koalisi Perubahan batal dideklarasi.

Koalisi yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS ini menepis batalnya deklarasi koalisi karena ada keretakan.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan rencana deklarasi itu batal lantaran PKS masih harus menggelar rapat majelis syuro pada Desember nanti. Selain itu, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga baru pulang ke Tanah Air dari pada 10 November.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads