Heboh 70 Pastor Dukung Anies Baswedan Nyapres, Keusukupan Agung Medan Bantah

Nasional

Heboh 70 Pastor Dukung Anies Baswedan Nyapres, Keusukupan Agung Medan Bantah

Tim detikNews - detikSumut
Jumat, 04 Nov 2022 09:48 WIB
Anies Baswedan ikut meramaikan acara gerakan #DemiIndonesia. Anies bicara soal hikmah Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober.
Anies Baswedan. (Foto: Rifkianto Nugroho)
Medan -

Publik dihebohkan dengan video yang menyebutkan 70 pastor mendukung Anies Baswedan untuk maju pada Pilpres 2024. Dalam video yang beredar, deklarasi dukungan itu disebut digelar di Sumatera Utara.

Keuskupan Agung Medan pun mengklarifikasi video yang bikin heboh itu. Keuskupan menegaskan bahwa video itu tidak benar.

"Terkait dengan YouTube tersebut kami perlu menyampaikan bahwa hal itu tidak benar. Dalam Gereja Katolik para pastor tidak boleh atau dilarang terlibat politik praktis seperti misalnya menjadi tim sukses atau terlibat dalam partai politik dan menyampaikan dukungan terhadap publik figur tertentu," kata Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Agung Medan, Rp Yosafat Ivo Sinaga melalui keterangan resminya kepada detikNews, Jumat (4/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yosafat menuturkan Gereja Katolik tidak pernah berpihak pada salah satu poros baik partai maupun tokoh tertentu. Untuk itu kata Yosafat, pihaknya akan tetap menjaga netralitas agar tidak jatuh pada poros tertentu.

Dia menegaskan, Gereja Katolik selalu menjaga dan memelihara persatuan multi etnik, suku dan agama, karena itulah Gereja Katolik tidak pernah berpijak pada salah satu poros entah itu partai atau tokoh tertentu.

ADVERTISEMENT

"Tegasnya Gereja Katolik tetap menjaga netralitas dan untuk mewujudkan netralitas itulah para pastor tetap menjaga dan memelihara persatuan dengan tidak jatuh dalam poros tertentu," ungkapnya.

Yosafat mengimbau seluruh pihak untuk menjalankan politik yang elegan dan benar. Dia menyebut politik sejatinya mempersatukan bukan malah memecah belah.

"Kami juga mengimbau agar kita semua untuk menjalankan politik yang elegan dan etika politik yang benar dan tidak menghalalkan segala cara demi nafsu politik. Politik itu sejatinya mempesatukan bukan memecah belah. Politik itu hendaknya dijalankan demi kepentingan dan kesejahteraan bersama," jelasnya.

Lebih lanjut Yosafat menyerukan agar semuanya dapat berpikir kritis dan tidak mudah menyebarkan informasi di medsos yang belum diketahui kebenarannya. Dia juga meminta agar semua pihak tidak mudah terprovokasi.

"Kami juga menyampaikan seruan agar kita semua bersikap kritis terhadap pemberitaan di medsos yang mungkin tidak menyampaikan berita yang benar. Kita jangan terlalu cepat percaya apalagi memforward berita yang belum tahu kebenarannya dan kita juga jangan mudah terprovokasi," katanya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads