Pemerintah Provinsi Lampung resmi membuka event Lampung Fair 2022 di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Sabtu (19/10). Pembukaan ini ditandai dengan pemukulan alat musik cetik Lampung yang dilakukan oleh Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
Seperti diketahui, Lampung Fair sempat terhenti selama 2 tahun lantaran pandemi COVID-19. Tahun ini, Lampung kembali menggelar event ini dengan mengusung tema 'Lampung as The Gateway to The Sumatra Business World' pada 29 Oktober hingga 13 November 2022.
Dalam sambutannya, Arinal menyampaikan apresiasinya terhadap Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Lampung yang telah menyelenggarakan event ini. Ia menyebut event ini menjadi momentum untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Lampung pasca dilanda pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"2 tahun kita tidak selenggarakan Lampung Fair karna pandemi COVID-19. Tentu hal tersebut berpengaruh pada merosotnya perekonomian kita dan hal ini tidak hanya dirasakan di Provinsi Lampung, namun di seluruh Indonesia dan belahan dunia manapun," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (31/10/2022).
"Semoga event Lampung Fair Tahun 2022 berjalan lancar dan sukses. Event Lampung Fair 2022, 70% berisi UMKM dan ini tentu sangat luar biasa karena terbukti mengurangi angka kemiskinan hingga 2,3%. Progres ini tentu harus disikapi oleh seluruh kepala daerah karena rakyat di desa harus menjadi objek pembangunan di dalam pemanfaatan komoditi yang dihasilkan," lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, Arinal beserta jajaran mengunjungi setiap stand Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung. Bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Tulang Bawang Anthoni dan Kadis DPMPTSP Dr. (Cand) Dedi Palwadi, Arinal juga menikmati kopi Lampung dan beberapa makanan ringan khas UMKM Tulang Bawang.
Mewakili Bupati Tulang Bawang Winarti, Anthoni menyampaikan apresiasi atas digelarnya Event Lampung Fair 2022. Ia berharap agar acara ini mampu membangunkan ekonomi Kabupaten Tulang Bawang dan Provinsi Lampung.
"Semarak Lampung Fair ini semoga membawa animo perekonomian Kabupaten Tulang Bawang meningkat. Sehingga walau kita semua terancam inflasi global setidaknya situasi ekonomi Sai Bumi Nengah Nyappur tetap kokoh dan stabil," jelasnya.
(fhs/ega)