Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi menyebut orang dari suku Melayu tidak pernah bersatu. Edy menilai hal itu karena orang Melayu ini mudah dihasut.
Hal itu disampaikan Edy saat acara silaturahmi masyarakat Melayu di Aula Tengku Rizal Nurdin, Medan, Rabu (26/10/2022). Awalnya, Edy mengajak masyarakat Melayu untuk bersatu.
"Mari kita masyarakat Melayu untuk bersatu, bersama membangun Sumut yang bermartabat," ucap Edy dalam keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edy kemudian mengaku bangga bersuku Melayu, karena hal itu dia meminta agar masyarakat Melayu tidak malu menempelkan identitas sukunya dalam kehidupan.
Dilihat dari sensus, kata Edy, warga Melayu hanya sekitar 6 persen. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Melayu sudah tidak menempelkan identitas kesukuannya.
"Kita harus berpikir bagaimana Melayu ini tidak hilang dari bumi, yakni dengan bangga telah ditakdirkan sebagai suku Melayu," ucapnya.
Setelah itu, baru Edy menyebut orang Melayu tidak pernah akur. Hal ini terjadi, kata Edy, karena orang Melayu mudah terhasut.
"Dari dahulu memang Melayu ini tidak pernah bersatu. Kita harus berpikir bagaimana Melayu ini tidak hilang dari bumi. Semua ini karena kepribadian masyarakat Melayu yang mudah menerima informasi tanpa mencari tau kebenarannya, hingga mudah terhasut," tutur Edy.
Kemudian Edy berbicara tentang 'Pakat Melayu' yang merupakan konsep yang lahir setelah acara silturahmi ini. Edy Rahmayadi mengajak semua untuk berkomitmen dalam menjalankan pakat tersebut.
"Jangan hanya menjadi kesepakatan saja dan tidak ada realisasinya," katanya.
(afb/afb)