Ulama Sumbar Sebut Ganjar Sosok Pemimpin yang Cerminkan Falsafah Adat

Sumatera Barat

Ulama Sumbar Sebut Ganjar Sosok Pemimpin yang Cerminkan Falsafah Adat

Erika Dyah - detikSumut
Minggu, 23 Okt 2022 21:31 WIB
Ganjar Pranowo
Foto: Istimewa
Jakarta -

Ulama, kiai, buya, ustaz, dan tokoh Minangkabau di Sumatera Barat (Sumbar) mengonsolidasikan dukungan untuk Ganjar Presiden 2024. Ganjar Pranowo disebut sebagai pemimpin yang mengimplementasikan nilai-nilai falsafah hidup Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat, yakni 'Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah'.

Hal ini tampak dari sosok Ganjar sebagai pemimpin moderat yang dikenal selalu mengedepankan peran ulama dalam setiap program yang digagasnya di Jawa Tengah.

Dalam kegiatan Istigasah Kebangsaan dan Doa Bersama di Padang, Sumatera Barat, deklarator acara, Buya Zainal MS menjelaskan falsafah tersebut sejalan dengan apa yang dilakukan Ganjar selama memimpin Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan menjadi sebuah keutamaan dan sangat adil jika pemimpin memprioritaskan kepentingan dan kesejahteraan para ulama dan masyarakat. Menurutnya, sikap itu lah yang menjadi fokus Ganjar di Jawa Tengah.

"Beliau sangat memperhatikan ulama, meminta pendapat para ulama, bekerja sama dengan pemerintahan. Beliau mencari solusi-solusi dalam membangun bangsa. Kemudian kalau diperhatikan, Pak Ganjar itu merakyat sekali dan peduli nasib rakyat," jelas Buya Zainal dalam keterangan tertulis, Minggu (23/10/22).

ADVERTISEMENT

Pria yang juga Ketua Majelis Dakwah Islamiyah Sumatera Barat ini menyebut Ganjar melibatkan ulama melalui sejumlah program untuk menekan angka kemiskinan di Jateng. Misalnya, rumah tidak layak huni (RTLH) bagi masyarakat pra-sejahtera.

Hingga saat ini, ada lebih dari 1 juta rumah telah direnovasi. Sepanjang 2022, sebanyak 1.195 unit rumah warga ditarget masuk dalam program tersebut.

Agar tidak membebankan APBD, terangnya, upaya pengentasan kemiskinan dilakukan Ganjar melalui dana zakat ASN Pemprov Jateng yang bekerja sama dengan BAZNAS Jateng. Upaya ini berhasil mendapatkan Rp 57 miliar dari penghimpunan zakat. Selain itu, dana tersebut juga digunakan untuk merehabilitasi pondok pesantren, masjid, madrasah, dan pemberian beasiswa.

Di sisi lain, sejak 2019 Ganjar berkomitmen memberikan insentif pengajar agama senilai Rp 1,2 juta per orang. Ini menjadi wujud perhatian Pemprov Jateng dalam meningkatkan kesejahteraan guru agama di Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren, Taman Pendidikan Quran (TPQ), Sekolah Minggu (Kristen/Katolik), Pasraman (Hindu), dan Vijjalaya (Buddha). Diketahui, lebih dari 211.455 pengajar agama telah menerima bantuan tersebut.

"Jadi, orang Sumatera Barat itu sangat merasakan kalau beliau menjadi presiden negara ini akan aman, budaya akan diperhatikan. Jadi terwujudlah 'Adat Busandi Sarak Sarak Busandi Kitabullah', bukan untuk sekedar lip service atau semboyan di tanah Minangkabau," jelasnya.

Dukungan untuk Ganjar juga disampaikan Tuanku Bagindo H. Mohammad Leter selaku Ulama Karismatik Minangkabau. Ia menegaskan Ganjar layak menakhodai Indonesia karena memiliki potensi dan karakter yang kuat untuk mempersatukan bangsa.

Buya Bagindo Leter menyebutkan slogan 'Tuanku ya Rakyat, Jabatan Cuma Mandat' ini menjadi tolok ukur sosok Ganjar sebagai pemimpin yang punya moralitas tinggi.

"Pak Ganjar adalah sosok yang diharapkan oleh bangsa dan punya potensi yang sangat layak menjadi RI 1. Beliau punya etika, punya ilmu pengetahuan, ramah tamah, santun, nah ini sangat perlu di negara kita saat ini," pungkas Buya Bagindo Leter.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads