Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi beberapa kali menyampaikan pernyataan-pernyataan yang kontroversi. Pernyataan Edy itu pun beberapa kali mendapatkan protes oleh sejumlah pihak.
detikSumut pun merangkum pernyataan-pernyataan kontroversi yang disampaikan oleh mantan Pangkostrad itu. Berikut 5 di antaranya:
1. Larang Pelatih Olahraga Berkumis
Gubsu Edy Rahmayadi sempat menyampaikan pernyataan melarang pelatih olahraga untuk berkumis. Edy mengatakan pelatih olahraga yang berkumis terlihat tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak boleh, tak ada pelatih yang berkumis," kata Edy saat pelantikan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Sumut di rumah dinas Gubsu, Medan, Rabu (29/12/2021).
Edy mengatakan saat dirinya memenangkan peperangan, orang-orang yang ikut dalam perang itu berjiwa muda. Orang berjiwa muda, kata Edy, belum tentu orang yang berusia muda.
"Di tempat kami dulu, di dalam memenangkan pertandingan, kalau kami peperangan, orang orang yang berjiwa muda. Bukan orang muda," tutur Edy.
Edy menilai orang yang menggunakan kumis memiliki jiwa yang tua. Untuk itu dia meminta agar pelatih tidak berkumis agar tetap berjiwa muda.
"Orang berkumis itu adalah orang orang berjiwa tua. Makanya pelatih tak boleh berkumis. Saya minta maaf yang berkumis itu," tambahnya.
Pernyataan Edy itu pun disoroti Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari fraksi PKB, Luqman Hakim. Luqman meminta Edy tak mengurusi masalah personal orang lain.
"Mungkin pernyataan Gubernur itu sekedar candaan. Apa iya Gubernur ngurus soal kumis orang? Apa juga hubungannya kemampuan guru dan pelatih olahraga dengan kumis? Ada-ada saja," kata Luqman kepada wartawan, Jumat (31/12/2021).
Menurut Luqman, Edy Rahmayadi lebih baik fokus menyelesaikan masalah dasar yang dihadapi rakyat. Bukan urusan personal seseorang.
"Tentu tidak elok. Lebih baik Gubernur fokus pada upaya menyelesaikan masalah-masalah mendasar yang dihadapi rakyatnya, seperti kemiskinan, pengangguran dan pemulihan ekonomi," katanya.
Luqman menilai masalah kumis adalah urusan personal. Dia menyayangkan Edy yang mengurusi kumis guru.
"Itu urusan personal. Dan, sebaiknya Gubernur tidak menganggap rendah guru-guru seolah tidak memiliki kesadaran untuk berpenampilan rapi, sehingga urusan kumis guru aja harus ditangani Gubernur," ucap Luqman.
Baca selengkapnya di halaman berikut.....
Simak juga 'Cerita Gubsu Edy Ngaku Pernah 'Pakai' Narkoba Jenis Kokain':
2. Sebut Warga Karo Akan Ngadu ke Amerika
Pada akhir tahun 2021 yang lalu, sejumlah warga Karo mengirimkan satu truk jeruk ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pemberian jeruk itu untuk meminta Presiden Jokowi memperbaiki jalan mereka yang saat itu dalam kondisi rusak parah.
Terkait adanya aksi itu, Gubsu Edy Rahmayadi mengaku ditegur oleh Pemerintah Pusat. Teguran itu karena warga di Karo mendatangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan membawa jeruk untuk meminta perbaikan jalan.
"Bapak-bapak sekalian, saya barusan ditegur dari Jakarta. Janganlah hanya untuk membangun jalan saja, rakyat saya harus membawa jeruk ke Istana," kata Edy di Medan, Senin (24/1/2022).
Edy menyampaikan itu saat kunjungan anggota badan legislasi DPR di rumah dinas Gubsu. Edy mengatakan, jalan rusak di Karo itu terjadi karena dana pemerintah kabupaten untuk memperbaiki tidak cukup.
"Bapak-bapak sekalian, sebenarnya terjadi sesuatu itu kan karena ada sebab akibat. 38 km jalan yang harus dibangun jalan itu oleh ibu bupati. Karena bertahun-tahun tidak bisa dibangun, yang memakai itu kan perkebunan, sehingga tidak sanggup itu bupati membangun," tuturnya.
Edy mengatakan warga itu datang ke Jokowi setelah meminta perbaikan jalan ke Pemkab Karo dan Pemprov Sumut. Jika keinginan warga itu tak dipenuhi Jokowi, kata Edy, mungkin warga itu datang ke Amerika.
"Akhirnya rakyatnya datang ke kabupaten, datang ke provinsi, tak bisa diatasi, dia berangkat ke Jakarta. Mungkin kalau ke Jakarta tak di dengar, mungkin datang ke Amerika mereka," jelasnya.
Baca selengkapnya di halaman berikut...
3. Gubsu Sebut Akan Serang Ukraina Jika Jadi Putin
Edy Rahmayadi juga menyampaikan pernyataan yang kontroversi soal adanya invasi Rusia ke Ukraina. Edy mengatakan, jika menjadi Putin, dirinya juga akan menyerang Ukraina.
Edy menyampaikan hal itu saat sambutan di acara Sumateranomic di Medan. Awalnya dia membahas soal perekenomian Indonesia khususnya Sumatera Utara yang dipengaruhi pandemi virus Corona dan invasi Rusia ke Ukraina.
"Ekonomi kita yang perlu dipertanyakan perbaikannya. Yang katanya COVID, akibat COVID, terus Rusia nyerang Ukraina. Macam lah yang diutarakan itu," kata Edy dalam sambutannya, Senin (6/6/2022).
Edy mengakui jika adanya pandemi virus Corona membuat ekonomi Sumut merosot. Namun menurutnya, invasi Rusia ke Ukraina itu tidak terlalu berpengaruh.
"Ada lah pengaruhnya sedikit, yang diserang oleh Rusia," ucapnya.
Setelah itu, Edy kemudian menyampaikan soal dirinya yang dimintai tanggapan terkait invasi Rusia ke Ukraina itu. Edy mengatakan jika dirinya menjadi Presiden Rusia, maka invasi itu akan dia lakukan sejak tiga tahun yang lalu.
"Saya katakan, kalau saya yang Putin, sudah tiga tahun lalu Ukraina itu saya serang. Ada Negara kecil yang mengganggu stabilitas negara besar," tuturnya.
"Makanya saya tak jadi Presiden Rusia," jelasnya.
Pernyataan Edy ini pun mendapatkan kritikan dari sejumlah pihak, termasuk Juru Bicara Menhan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Baca selengkapnya di halaman berikut.....
4. Gubsu Ngaku Di-Bully Golkar
Pernyataan Edy yang dinilai kontroversi dan mendapatkan kritikan adalah soal dirinya yang mengaku di-bully oleh kader di Partai Golkar. Edy mengatakan itu di acara Partai Demokrat yang turut dihadiri sejumlah kader Golkar.
"Yang pakai baju kuning (kader Golkar) ini, ini orang ini pura pura bukan pengusung saya. Mungkin gara-gara yang baru-baru ini lah mereka bully-bully aku ini," tutur Edy di Kantor DPD Partai Demokrat Sumut, Medan, Jumat (9/9/2022).
Edy menyampaikan hal itu saat meresmikan Kantor DPD Partai Demokrat Sumut. Sejumlah kader Golkar turut hadir dalam acara itu.
Edy mengaku di-bully oleh orang-orang yang baru masuk di Golkar. Padahal, menurut Edy, dia sudah lama mengawal Golkar.
"Orang orang yang baru ini yang bully. Dia tidak tahu dari tahun 87 saya ngawal Golkar," tutur Edy.
Edy mengatakan kader Golkar yang baru akan berdosa karena mem-bully dirinya.
"Sekarang Golkar yang baru ini awak pula yang di-bully, dosa kalian," jelasnya.
Baca selengkapnya di halaman berikut....
5. Gubsu Edy Ngaku Pakai Narkoba Jenis Kokain
Edy Rahmayadi mengaku pernah merasakan narkoba berjenis kokain. Hal ini dia lakukan saat bertugas di Batam.
"Saya sudah pernah merasakan itu (narkoba). Saya tipe orang yang kalau dilarang itu saya coba, pernah saya tugas di Batam, kokain seberat 1 gram. Ditaruh di sini (meja)," ungkap Edy saat hadiri penghargaan rekor MURI Pemeriksaan Tes Urin Napza Pertamina Sumbagut di Medan, Kamis (6/10/2022).
Saat mencicipi kokain itu, kata Edy, awalnya dia merasa badannya sakit. Setelah itu dia merasakan seperti berada di Surga.
"Awalnya memang sakit semua. 5 menit kemudian, seperti kita ada di surga, jadi perasaan sudah tahu surga," ujarnya.
Namun, Edy menegaskan bahwa dirinya mencicipi narkoba untuk dapat mengetahui apa yang dirasakan oleh para pecandu narkoba.
"Artinya semua nyaman, tidak ada problem, stamina oke, kayak kita yang paling hebat di dunia ini, tapi saya sebatas ingin tahu itu," lanjutnya.
Mantan Pangkostrad itu menjelaskan bahwa jika seseorang sudah berulang kali mengkonsumsi akan sulit untuk lepas rasa ketergantungan.
"Dari pengalaman yang saya dengar, kalau sudah sampai tiga kali akan sulit untuk dilepas, kalau sampai tiga kali akan sakau dia. Nah ini jadi persoalan, untuk itu jangan coba-coba lagi karena itu sangat nikmat, apalagi kalau yang punya hutang, lupa hutangnya. Saya berharap kita bisa selesaikan ini," pungkas Edy.